Mohon tunggu...
Donna Farras Aurelie
Donna Farras Aurelie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

New

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskriminasi terhadap Penduduk Papua dalam Bidang Pendidikan dan Pekerjaan

30 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 30 Juni 2024   13:18 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori Diskriminasi. Diskriminasi berhubungan dengan perilaku, terutama perilaku negatif yang ditujukan kepada individu-individu karena keanggotaan mereka dalam kelompok tertentu. Berdasarkan karakteristik kelompoknya, diskriminasi dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu seksisme (diskriminasi berdasarkan jenis kelamin), rasisme (diskriminasi berdasarkan ras), diskriminasi dalam pekerjaan, diskriminasi agama, dan sebagainya. 

  • Teori Stereotip. Stereotip mencakup kepercayaan umum yang kita miliki tentang kelompok, mencerminkan pandangan kita tentang anggota kelompok tertentu (Kenrick et al., 2002). Meskipun seringkali tidak akurat, stereotip berlaku sangat luas dan sering dialami, sehingga tampak hampir menjadi bagian esensial dari kondisi manusia.

  • Teori Prasangka. Prasangka adalah sikap terhadap suatu kelompok sosial. Istilah "prasangka" digunakan untuk menggambarkan perasaan-perasaan negatif kita terhadap seseorang karena kelompok sosialnya atau asal-usulnya. Keanggotaan menunjukkan bahwa seseorang memiliki karakteristik yang dimiliki oleh kelompoknya, meskipun orang tersebut mungkin tidak memiliki karakteristik atau sifat tersebut.

  • Teori Identitas Sosial. Ingroup bias adalah jenis bias kognitif yang menyebabkan kita mengategorikan orang berdasarkan apakah kita memiliki kesamaan dengan mereka atau kelompok lain. Menurut ingroup bias, orang-orang tergolong menjadi dua, yaitu dalam kelompok yang sama dengan kita (ingroup) atau berada di kelompok yang berbeda (outgroup). Ingroup bias menyebabkan kita lebih memihak anggota dalam kelompok kita sendiri, memperlakukan mereka secara berbeda, dan lebih bersedia berbagi sumber daya dengan mereka.

  • Teori Konformitas. Konformitas didefinisikan oleh para ahli psikologi sosial sebagai kecenderungan seseorang untuk mengubah persepsi, pendapat, dan perilaku mereka untuk memenuhi standar kelompok (Kassin et al., 2011). Kita mungkin awalnya menolak untuk menyesuaikan diri dan lebih memilih untuk menunjukkan siapa kita dan seperti apa kita. Meskipun demikian, banyak orang merasa sulit untuk melanggar peraturan sosial. 

  • Hubungan Teori Psikologi Sosial dengan Diskriminasi di Papua

    Kualitas pendidikan yang rendah di Papua memengaruhi peluang kerja dan promosi mereka. Stereotip negatif tentang kemampuan intelektual dan keinginan belajar penduduk Papua menyebabkan perlakuan diskriminatif dari guru, administrator, dan teman sebaya, seperti harapan rendah terhadap kinerja akademis mereka. 

    Diskriminasi pendidikan terhadap penduduk Papua terjadi karena stereotip negatif yang menganggap mereka kurang cerdas atau berprestasi. Norma sosial ini mempengaruhi sikap dan perlakuan guru, siswa, dan masyarakat, serta berdampak pada akses mereka terhadap fasilitas pendidikan. 

    Di dunia kerja, stereotip ini juga menyebabkan ketidakadilan dan peluang yang lebih sedikit bagi penduduk Papua dalam promosi dan pelatihan. Penduduk Papua sering dianggap sebagai kelompok "luar" oleh masyarakat lain di Indonesia karena prasangka dan stereotip negatif, serta ketimpangan ekonomi dan sosial. Anggapan bahwa Papua tertinggal memperbesar perbedaan dan jarak sosial. Kurangnya interaksi sosial memperkuat perasaan asing dan memudahkan berkembangnya prasangka dan stereotip.

    Dampak Diskriminasi di Papua

    Diskriminasi yang terjadi Papua semakin meningkat dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka mulai dari akses pendidikan hingga kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini berdampak pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Papua. Diskriminasi yang terjadi berakibat pada kesenjangan perlakuan sosial yang dirasakan oleh orang Papua di berbagai lingkungan kehidupan termasuk pendidikan, pekerjaan, bahkan media sosial.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun