Dengan berat hati kututup pintu rumah nenekku. Kukuatkan hati untuk melihat kondisi yang tertinggal. Aku menghela napas panjang. Hariku baru akan dimulai sekarang. Sayup-sayup dari arah dapur telingaku mulai menangkap suara ribut yang familiar. Suara yang selalu kudengar ketika setiap momen keluarga berakhir seperti ini. Siapa lagi kalau bukan piring-piring cantik nan bawel itu ? Mereka sudah sibuk ribut sendiri. Beberapa di antaranya kompak berteriak memanggilku dengan suara manja dan sexy,”Maaaasssss !!! Cepat kemariii !! Kami minta dicuciii !! Lalu kembalikan kami ke dalam lemariiii !!!”.
----- SELESAI-----
PS : ditulis berdasarkan curhat seorang sahabat yang selalu menjadi tenaga infal cuci piring setiap lebaran tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H