Mohon tunggu...
Donita Una
Donita Una Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

freelance photography

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petualangan “Hitam” Jusuf Kalla: Dari Aceh, Poso hingga Jokowi

2 Mei 2014   22:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, kenapa Bandjela Paliudju sampai harus digoyang oleh dua kali kerusuhan pada dua kali masa jabatannya? Adakah kepentingan modal raksasa yang akan diuntungkan dengan goyangnya atau jatuhnya Bandjela Paliudju? Di tengah konflik tersebut, Jusuf Kalla yang waktu itu menjabat Wakil Presiden menjadi penengah. Dengan kata lain, Jusuf Kalla menjadi gawang dari raksasa asing dan kepentingan PLTA Bukaka di Poso untuk negosiasi dengan Bandjela Paliudju.

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan 2 penawaran pada Bandjela Paliudju : Dijatuhkan atau Fasilitasi Kepentingan Industri. Bandjela Paliudju saat itu terdesak oleh adanya konflik agama yang parah di Poso. Tak hanya sekali, tapi dalam dua masa jabatannya sebagai Gubernur Sulteng. Apabila memilih dijatuhkan, Bandjela Paliudju akan disandera sebagai otak di belakang konflik Poso I dan II. Landasannya sederhana, dua kali konflik Poso pada masa jabatan Bandjela Paliudju sebagai Gubernur Sulteng.

Apabila dalam setiap konflik besar ada kepentingan modal raksasa, maka perdamaiannya pun tak lain transaksi dagang dan politik. ‘Perdamaian Aceh’ dan ‘Perdamaian Poso’ bukanlah sebuah islah sebagaimana dalam konflik mikro. ‘Perdamaian Aceh’ dan ‘Perdamaian Poso’ adalah konflik makro yang melibatkan kepentingan modal raksasa para asing. Maka ‘Perdamaian Aceh’ dan ‘Perdamaian Poso’ yang diklaim Jusuf Kalla tak lain hanyalah sebuah transaksi jual beli aset RI dengan pihak raksasa asing.

Pertanyaannya, jika Jusuf Kalla memiliki kemampuan dan relasi asing sebesar itu, apakah benar ada asing yang mengintervensi PDIP? Apa benar Asing yang mengintervensi PDIP dan Megawati agar memasukkan kembali nama Jusuf Kalla dalam daftar cawapres Jokowi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun