Mohon tunggu...
Doni saputra
Doni saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Putus Kuliah Bukan jadi Halangan untuk Sukses

8 Desember 2024   23:01 Diperbarui: 9 Desember 2024   04:34 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan tekad dan hobi mengedit video, Reza pun mulai mencari lowongan di industri kreatif dan akhirnya berhasil bergabung dengan sebuah perusahaan sebagai editor video. Awalnya, Reza merasa bingung dengan keterbatasannya dalam hal editing. Namun, beruntung ada seorang senior di perusahaan yang mengajarinya cara mengedit video. Berkat bantuan senior tersebut, Reza pun mulai menguasai bagian editing. Pada akhir 2019, Reza dipromosikan menjadi content creator.

Tak lama setelah itu, Reza bertemu dengan seseorang yang dia panggil "Abang". Abang ini memiliki cita-cita untuk membangun sebuah Production House (PH). Saat itu, Reza sudah mulai menguasai dunia editing, dan bersama Abang dan seorang fotografer bernama Danan, mereka memutuskan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Proyek pertama mereka dilakukan di Malaysia, dengan tugas membuat 10 video untuk 10 perusahaan di sana. Namun, dari sepuluh proyek tersebut, hanya tiga video yang berhasil diselesaikan karena banyaknya kesalahan, seperti jadwal yang berantakan dan perencanaan yang kurang matang. Meski begitu, Reza tidak menyerah. Dia semakin bersemangat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

Setelah proyek di Malaysia, Reza menerima kabar duka bahwa Abang meninggal dunia pada Desember 2019. Pada awal 2020, Reza berdiskusi dengan Danan mengenai kelanjutan mimpi Abang. "Apakah kita lanjutkan, atau kita masing-masing saja?" tanya Reza saat diskusi itu. Karena semangat yang masih membara, mereka memutuskan untuk melanjutkan mimpi Abang. Meskipun Danan sempat mengungkapkan kekhawatirannya tentang modal, Reza meyakinkan Danan bahwa selama mereka memiliki keterampilan, niat baik, dan semangat, pasti ada jalan.

Singkat cerita, Reza mendapatkan proyek di Bandung. Namun, proyek tersebut belum bisa dianggap sukses karena banyaknya kesalahan, seperti penyewaan alat produksi yang mahal, yang membuat biaya membengkak. Dari pengalaman itu, Reza belajar bahwa hasil yang bagus tidak selalu bergantung pada peralatan canggih, tetapi pada keterampilan dan kemauan untuk bekerja keras.

Setelah proyek itu selesai, masalah baru muncul. Pandemi Covid-19 mulai menghambat semua pekerjaan mereka. Danan pun sempat berpisah dengan Reza karena lockdown. Namun, pada akhir Oktober 2020, Reza memberanikan diri untuk keluar dari rumah meskipun situasi masih dalam keadaan lockdown. Mereka bertemu dengan istri almarhum Abang, yang bertanya apakah mereka masih ingin melanjutkan mimpi Abang. Dengan semangat yang tetap menyala, Reza dan Danan menjawab ingin melanjutkannya. Dengan bantuan istri almarhum, mereka kembali melanjutkan produksi, dan PH yang semula bernama Aksalara Productions diubah menjadi Wise Productions.

Pada November 2020, produksi pun berjalan lagi hingga akhir April 2021. Namun, karena perbedaan visi dan misi antara istri almarhum dengan Reza dan Danan, mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. Meskipun demikian, mereka mencapai kesepakatan bahwa semua aset dan kantor akan diambil oleh istri almarhum, sementara Reza dan Danan hanya membawa nama Wise Productions.

Perjalanan Reza penuh dengan tantangan dan pembelajaran, namun semangatnya untuk terus maju dan memperbaiki diri menjadikannya lebih kuat dalam menghadapi setiap rintangan

Wiseprod productions

Sumber : Aset Pribadi
Sumber : Aset Pribadi

Pada Mei 2021, Reza dan Danan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan rumah produksi (PH) yang sebelumnya dikenal dengan nama Wise Productions. Mereka melakukan rebranding, mengubah nama menjadi Wiseprod Productions. Namun, mereka segera menyadari bahwa tantangan besar menanti. Tanpa kantor, peralatan memadai, atau modal yang cukup, menjalankan PH ini terasa seperti mimpi yang jauh dari kenyataan. Dalam masa sulit itu, Reza dan Danan sering menghabiskan waktu di sebuah angkringan di kawasan Dago, Bandung. Hampir setiap hari mereka berkumpul di sana, berdiskusi, dan mencari solusi untuk menghidupkan kembali Wiseprod. Di tengah obrolan hangat suatu hari, Reza berkata kepada Danan, "Kayaknya kita harus cari orang baru yang bisa memanage semuanya." Danan pun setuju.

Mereka mulai mencari tambahan anggota tim, hingga akhirnya bertemu Hafid, sosok yang kemudian bergabung bersama mereka. Namun, Danan menyadari bahwa PH ini masih membutuhkan seseorang yang bisa mengelola bagian pemasaran. Reza pun teringat kepada Tito, seniornya di Aksalara Productions, tempat ia pertama kali belajar produksi dari nol. Tito adalah orang yang sangat berjasa bagi perkembangan Reza. Dengan segera, Tito diajak bergabung sebagai kepala pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun