bisnis, ada kemungkinan anda termasuk orang yang "pintar".
Jika sampai detik ini anda tidak kunjung bisa memulai sebuahOrang "pintar" biasanya "wuakeh" ide.
Saking Wuakehnya, satupun tidak ada yang terealisasi. Ide hanya tinggal ide, terhempas begitu saja.
Bandingkan dengan orang "Bodoh" yang paling mentok ide bisnisnya itu-itu doank. Dia mah gak punya pilihan lain kecuali itu-itu ajah. Akhirnya apa? Ya udah cus mulai bisnis.
Selain banyak ide, orang "pintar" cendrung banyak analisis dan pertimbangan.
Setiap ide yang silih berganti datang dan pergi dianalisis dengan penuh pertimbangan.
Akhirnya opo?
Waktunya banyak terbuang untuk mikir, ujungnya-ujungnya gak mulai-mulai tuh bisnis.
Coba lihat orang "bodoh", pikirannya pendek. Tidak banyak pertimbangan.
Gak ngerti analisis ini dan itu, mikirnya mulai ajah duluuuu sehingga dia lebih berani dibanding orang "pintar".
Orang "pintar" bisa sajah negatif thinking duluan karena analisis bisnisnya mengatakan demikian, namun orang "bodoh" gak bakalan sempat mikir yang enggak-enggak karena yang dia harus segera memulai bisnisnya.
Orang "pintar" cendrung mengandalkan kepintarannya sehingga dia merasa bisa untuk melakukan apapun seorang diri.
Tidak dengan orang "bodoh", dia sadari diri bahwa dia tidak cukup bisa untuk jalan seorang diri sehingga perlu melibatkan orang lain untuk kolaborasi.
Terlalu banyak tahu banyak hal membuat orang "pintar" terkadang lupa untuk jualan.
Orang "bodoh" mah simpel ajah, yang penting jualan laku.
Lalu kapan harus pakek jurus pintarnya?
Jalani dulu bisnisnya, kalau udah jalan pasti ketar-ketir tuh!!!!
Takut barang gak laku-lakulah,
Takut bangkrut lah,
Dan semacamnya...
Rasa takut itulah yang akan mendorong kita untuk belajar sungguh-sungguh.
Kalau orang bodoh mah belajarnya cukup menjalani pola yang sudah dijalani orang-orang sukses.
Beda dengan orang pintar yang ingin menciptakan sendiri pola suksesnya, akhirnya apa yang terjadi?Â
Try and eror muluuuu....
Orang udah bisa lompat di lubang yang sama, dia malah keceburrr.
Mulai dan aksi saja dulu....
Pengusaha tidak ada kewajibanuntuk berhasil
Namanya  juga pengusaha, kewajibannya ya cuman usaha.
Ngaku pengusaha tapi males usaha namanya pemimpi
Ingat!
Jangan terlalu banyak alasan, biar gak jadi pengamat dan komentator.
Banyak alasan untuk untuk gagal
Namun ada satu alasan untuk berhasil, yakni memulai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H