Maka dari itu, ketika mi goreng instan dimaknai dalam penalaran yang harfiah, makanan ini dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlalu lama. Artinya tetap mengalami proses penggorengan hanya saja tidak terlalu lama. Dengan tentunya diberi bumbu dan bahan pelengkap lainnya. Hingga pada akhirnya disajikan di atas piring saji untuk dimakan.
Sementara itu, saat kita mengambil satu sampel merek mi goreng instan cobalah melihat saran penyajian yang terdapat di belakang kemasannya. Perhatikan langkah-langkah yang disarankan untuk penyajian mi goreng instan tersebut. Meski sebagian besar dari kita ketika memasak mie goreng instan itu tanpa perlu melihat saran penyajian tersebut.
Namun, ketika kita cermati lebih lanjut, di dalam saran penyajian itu tidak terdapat proses penggorengan. Mi instan itu hanya perlu direbus selama 3-5 menit kemudian ditiriskan atau dibuang airnya.Â
Sementara di piring saji dituangkan bumbu dan bahan pelengkap lainnya. Lalu mi yang sudah ditiriskan tadi dimasukkan ke dalam piring, lalu diaduk dengan bumbu dan bahan pelengkap tersebut. Ketika semua bumbu dan bahan tercampur, maka mi sudah dapat disajikan.
Dari sini, kita mengetahui bahwa mi goreng instan dibuat dengan cara direbus lalu ditiriskan untuk selanjutnya dicampur dengan bumbu dan bahan pelengkapnya.Â
Proses penggorengan sama sekali tidak kita temui dalam hal membuat mi goreng instan merek tertentu tersebut. Meskipun namanya adalah mi goreng, yang maknanya sudah dijelaskan di atas.
Setelah membaca panjang lebar perkara mi goreng dan mi instan di atas, apakah Kompasianers merasa lapar? Hal yang pasti bahwa mi goreng instan –begitu pun mi rebus instan- sebaiknya tidak dikonsumsi sering-sering. Karena pasti berdampak buruk pada kesehatan. Terlebih lagi, bahwa mi goreng instan dibuat tidak dengan cara digoreng….. tapi direbus!!?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H