Mohon tunggu...
Donie Hulalata
Donie Hulalata Mohon Tunggu... Big Data Project Officer -

Seorang pria berkacamata dan bertubuh gempal yang senang berbicara dengan orang lain, baik melalui lisan juga dengan tulisan. Temukan tulisan saya yang lainnya di: Bukan Jurnal Sejarah (http://bukanjurnalsejarah.wordpress.com).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Di Balik Logika Mi Goreng yang Tidak Digoreng

15 April 2016   17:41 Diperbarui: 16 April 2016   09:18 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka dari itu, ketika mi goreng instan dimaknai dalam penalaran yang harfiah, makanan ini dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlalu lama. Artinya tetap mengalami proses penggorengan hanya saja tidak terlalu lama. Dengan tentunya diberi bumbu dan bahan pelengkap lainnya. Hingga pada akhirnya disajikan di atas piring saji untuk dimakan.

Sementara itu, saat kita mengambil satu sampel merek mi goreng instan cobalah melihat saran penyajian yang terdapat di belakang kemasannya. Perhatikan langkah-langkah yang disarankan untuk penyajian mi goreng instan tersebut. Meski sebagian besar dari kita ketika memasak mie goreng instan itu tanpa perlu melihat saran penyajian tersebut.

Namun, ketika kita cermati lebih lanjut, di dalam saran penyajian itu tidak terdapat proses penggorengan. Mi instan itu hanya perlu direbus selama 3-5 menit kemudian ditiriskan atau dibuang airnya. 

Sementara di piring saji dituangkan bumbu dan bahan pelengkap lainnya. Lalu mi yang sudah ditiriskan tadi dimasukkan ke dalam piring, lalu diaduk dengan bumbu dan bahan pelengkap tersebut. Ketika semua bumbu dan bahan tercampur, maka mi sudah dapat disajikan.

Dari sini, kita mengetahui bahwa mi goreng instan dibuat dengan cara direbus lalu ditiriskan untuk selanjutnya dicampur dengan bumbu dan bahan pelengkapnya. 

Proses penggorengan sama sekali tidak kita temui dalam hal membuat mi goreng instan merek tertentu tersebut. Meskipun namanya adalah mi goreng, yang maknanya sudah dijelaskan di atas.

Setelah membaca panjang lebar perkara mi goreng dan mi instan di atas, apakah Kompasianers merasa lapar? Hal yang pasti bahwa mi goreng instan –begitu pun mi rebus instan- sebaiknya tidak dikonsumsi sering-sering. Karena pasti berdampak buruk pada kesehatan. Terlebih lagi, bahwa mi goreng instan dibuat tidak dengan cara digoreng….. tapi direbus!!?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun