Hal itu membuat kandang kalajengking yang menjadi koleksi memiliki tampilan seperti miniatur hutan, miniatur gurun, atau pun miniatur semak belukar. Hal ini selain dapat dijadikan pajangan rumah, juga dapat menjadi bahan penelitian mengenai pola tingkah laku kalajengking. Selain itu juga menjadi pelajaran mengenai ekosistem tempat kalajengking tinggal.
Sebagian besar koleksi yang dimiliki anggota KPKI adalah kalajengking jenis lokal. Namun ada juga kolektor kalajengking impor dengan level bisa yang tinggi atau pun mematikan. Untuk mendapatkan koleksi kalajengking ini, para anggota biasanya melakukan transaksi jual beli, menukar koleksi, atau melakukan pre-order jika ingin memiliki koleksi kalajengking impor.
Sementara itu, dalam rangka memperkenalkan KPKI kepada seluruh masyarakat Indonesia, beberapa kegiatan cukup sering dilakukan oleh KPKI. Namun yang paling yang sering adalah dengan melakukan diskusi mengenai cara perawatan, susunan kandang, karakter kalajengking dan lain-lain melalui grup di Facebook. Selain itu, pada waktu tertentu kegiatan seperti gathering juga dilakukan. Sampai pada undangan untuk mengisi acara talk show di statiun televisi juga cukup sering dilakukan oleh KPKI.
[caption caption="Suasana tapping Pagi-Pagi bersama Komunitas Pecinta Kalajengking Indonesia (KPKI), hari Selasa (05/04) kemarin. (Foto: Donie Hulalata)"]
[caption caption="Sedang memberikan edukasi mengenai kalajengking saat rehat tapping di studio NET, hari Selasa (05/04) kemarin. (Foto: Dimas)"]
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H