Tentu belum hilang dari ingatan tatkala terjadi momen mengharukan saat Deddy Corbuzier melafalkan dua kalimat Syahadat di depan Gus Miftah. Yang menarik disini bukan karena keduanya adalah figur terkenal, tapi bagaimana Gus Miftah berhasil menggugurkan keyakinan Deddy terhadap agama yang telah lama dipeluknya dan kemudian dengan suka rela berpindah menjadi pemeluk Islam.
Fragmen 1
Semua orang tahu, bahwa Deddy adalah seorang yang berpikir logis. Dalam menyelesaikan semua masalah, Deddy selalu mengedepankan logika berpikir yang sehat, termasuk ketika memutuskan untuk berpindah keyakinan agamanya.
Tak banyak orang yang mau dan mampu mengalahkan keyakinan dengan logika. Biasanya, seseorang jika sudah memiliki keyakinan terhadap agama tertentu, maka dengan cara papapun dan sampai kapanpun, dia tak akan mau melepas keyakinannya itu. Namun tidak bagi Deddy.Â
Mungkin, Deddy sebelumnya sempat merenungi keyakinannya sendiri yang makin lama makin gamang. Apalagi setelah bertemu dengan Gus Miftah. Seolah Gus Miftah berhasil membuka tabir yang selama ini menutupi dirinya untuk menemukan jalan kebenaran, setidaknya untuk mewakili cara berpikir yang masuk akal.
Gus Miftah, sebagai pendakwah, tentu telah meraih poin positif karena keberhasilannya dalam mengajak Deddy untuk pindah agama. Namun ada yang lebih penting bahwa Gus Miftah ternyata memiliki kemampuan berpikir yang selaras dengan akal sehat. Buktinya ? Ya Deddy sendirilah. Orang cerdas sekaliber Deddy pun dapat ditaklukkannya. Â
Fragmen 2
Fragmen di atas sudah jelas mewakili kesimpulan bahwa Gus Miftah bukanlah orang bodoh. Meskipun Gus Miftah masih jauh kualitasnya jika di bandingkan dengan 'kiai alim' lainnya, namun sama sekali bukan berarti dia tak bisa jadi pendakwah kondang. Membaca Qur'an saja mungkin Gus Miftah masih harus banyak belajar, apalagi menterjemahkan 'kitab kuning', masih jauh lah..
Berbekal kemampuannya dalam mengolah kata ketika berceramah, yang selalu dibungkus dengan dagelan lucu, membuat semua jamaahnya tak lagi mempersoalkan kealimannya. Ketenaran Gus Miftah sebagai penveramah makin tak terbendung. Jadwal job manggung makin padat dan tentu membuatnya makin punya banyak uang.Â
Tapi sayang dengan banyaknya uang, bukan membuat karirnya makin terang, tapi justru malah jadi sandungan. Karena kebiasaannya melucu di depan jemaahnya, Gus Miftah seseungguhnya sudah berkali-kali membuat kasus penghinaan atau menistakan orang lain, dengan dalih bercanda di berbagai kesempatan termasuk diluar acara ceramahnya.