Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Analisis

9 Fenomena Aneh Setelah Pemungutan Suara Pemilu 2019

21 Mei 2019   22:00 Diperbarui: 21 Mei 2019   22:23 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak KPU mengumumkan hasil akhir Rekapitulasi Suara Pemilu hari ini,  yang mana dimenangkan oleh pasangan 01 Jokowi -- Ma'ruf dengan perolehan suara 55%, maka dengan demikian seluruh kegiatan dalam rangka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI telah selesai dilaksanakan.

Dari rangkaian peristiwa yang telah terjadi, khususnya setelah proses pemungutan suara yang dilakukan pada semua TPS di seluruh tanah air, menyisakan 9 fenomena yang menarik untuk disimak.

1. Sujud Syukur


Seperti mengulang adegan yang sama pada lima tahun yang lalu, Prabowo bersama orang-orang terdekatnya melakukan 'sujud syukur' sesaat setelah mengetahui hasil quick count versi mereka. Apakah ini sebagai pertanda bahwa mereka sedang bersyukur karena telah memenangkan Pemilu tahun ini?

Bisa ya, bisa juga tidak. Who knows? Mungkin saja mereka hanya sebatas bersyukur karena proses PilPres berjalan lancar. Yang pasti, hanya dia dan Tuhan saja yang tahu, apa yang sesungguhnya terjadi di dalam hatinya.

2.  Karangan Bunga.

Sumber Gambar : Cnnindonesia.com
Sumber Gambar : Cnnindonesia.com

Ribuan papan karangan bunga yang pada intinya memberikan ucapan selamat atas kemenangan  pada pemilu 2019 telah membanjiri kediaman kedua paslon. Bukan hanya untuk Paslon 02 Prabowo-Sandi saja, tapi juga untuk paslon 01 Jokowi -- Ma'ruf.

Hal ini adalah sebagai dampak dari riuhnya euforia pada pesta demokrasi tahun ini, dimana para pendukung kedua paslon seolah telah larut di dalam admosfir kemenangan semu. Bagaikan  melihat fatamorgana, mereka merasa begitu yakin dan seakan tak peduli meski keputusan pemenang Pemilu 2019 belum diumumkan oleh KPU.

Mungkin masih bisa dimaklumi, jika hal ini terjadi pada kubu pendukung paslon 01 Jokowi -Ma'ruf, sebab Dewi Fortuna masih berpihak kepada mereka. Tapi bagaimana dengan nasib para pendukung paslon 02 Prabowo Sandi? Lalu apa artinya papan karangan bunga sebagai simbol kemenangan paslon 02 yang telah mereka kirimkan itu?

3. Siap Presiden

Sumber gambar : Nusanews.com
Sumber gambar : Nusanews.com

"Siap Presiden.. !', begitulah yang terucap di setiap mulut para mantan tentara itu saat berada tepat di depan 'Presiden' Prabowo. Dalam posisi tegap seraya mengangkat tangan kanan memberikan pernghormatan, bersama  rasa bangga yang mengguncang di dada, mereka kemudian menjabat erat tangan Presiden baru versi mereka sendiri.

Sama sekali tak ada keraguan di dalam hati mereka. Apakah merekapun juga sejenak terlupa bahwa pihak KPU masih belum tuntas menghitung jumlah suara yang masuk? Apakah fenomena ini sebagai perwujudan betapa besar harapan mereka kepada Prabowo untuk menjabat sebagai Presiden berikutnya?

4. Baliho Ucapan Selamat

Sumber Gambar : Kompas.com
Sumber Gambar : Kompas.com

Mungkin karena didorong oleh rasa senang dan bangga yang terlalu menggelora,  para pendukung kedua paslon tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mewujudkan perasaan mereka pada selembar baliho. "Selamat Datang Presiden Baru" Begitulah kira-kira inti pesan yang tertulis pada baliho yang mereka pasang.

Bahkan ada pula yang rela berjaga siang-malam dan siap mati demi untuk menjaga agar baliho yang telah mereka dirikan itu tetap tegak berdiri dan tak akan membiatkan siapapun yang mencoba  menurunkannya.

Apakah ini juga merupakan sebagian 'Jihad' yang harus mereka perjuangkan mati-matian?

5. Salah Input

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Kasus 'salah input' data suara pemilu inilah yang memicu kemarahan dari kubu Paslon 02 dan mereka menduga telah terjadi tindak kecurangan yang Terstruktur, Sistematis dan Masiv (TSM) yang dilakukan oleh KPU. 'Biasalah itu kan cuma human error', dalih KPU.

Bagaimana mungkin, kasus 'salah input' sebagai alasan yang tak perlu dipersoalkan dalam proses perhitungan suara? Sesederhana itukah pihak KPU dalam menyikapi persoalan mendasar ini?

6. Pengumuman Calon Menteri

Sumber gambar : Suara.com
Sumber gambar : Suara.com

Kubu paslon 02 pada suatu ketika menggelar sebuah acara yang dihadiri oleh semua elit pendukung Prabowo Sandi. Ditengah-tengah acara, sebagai 'Presiden Terpilih', Prabowopun dengan tanpa ragu-ragu  menyebut satu per satu nama-nama oang kepercayaannya yang akan menduduki jabatan Menteri pada Kabinat burunya nanti.

Apakah ini sekadar retorika politik atau hanya sebuah acara gladi resik?

7. Quick Count BPN

Sumber gambar : Detik.com
Sumber gambar : Detik.com

Ada lagi sebuah acara yang digelar khusus untuk mempublikasikan kemenangan Pemilu 2019 berdasarkan hasil perhitungan suara versi Badan Pemenangan Nasional (BPN).

"Paslon 02  Prabowo Sandi dipastkan menang dengan memperoleh suara 54 %" begitulah yang disampaikan oleh pembicara di hadapan seluruh peserta.

Mereka semua seolah menutup mata dan tak peduli atas hasil Quick Count yang dilaksanakan oleh 9 lembaga survey lainnya, yang nyata-nyata memenangkan pasangan 01 Jokowi Ma'ruf.

8. Kardus Suara Digembok

Sumber gambar : Deskgram.com
Sumber gambar : Deskgram.com

"Kardus kok digembok?"  Mungkin itu sekadar pertanyaan awam. Bukankah kardus terbuat dari kertas? Lalu kenapa harus digembok? Apakah tidak ada cara lain untuk menyegel kardus yang terbuat dari kertas itu?

Gembok kan terbuat dari besi dan ada kuncinya? Bukankah dengan gembok akan lebih aman? Begitulah pertimbangannya. Kemudian ada seorang teman saya yang nyeletuk' "Emang pagar rumah, perlu digembok?..."

9. Pengumuman Pemenang Pemilu Dini Hari

Sumber gambar : kompas.com
Sumber gambar : kompas.com

Ada yang bertanya, "Kenapa KPU mengumumkan hasil Rekapitulasi Suara Pemilu pada dini hari? Orang betawi bilang 'pagi-pagi budeg' orang masih pada molor, kok KPU melaksanakan pengumuman hasil Pemilu?

Apakah ini sebuah strategi untuk menghindari terjadinya  'chaos', karena begitu gencarnya gerakan 'People Power' dengan mengusung nama 'Gerakan Kedaulatan Rakyat' untuk menduduki kantor KPU jika paslon 02 kalah?

Ataukah ini hanya sekadar akal bulus dari pihak KPU, agar semuanya berjalan lancar dan merekapun bisa  selamat untuk pulang kembali ke rumah?

Wallahu A'lam Bishawab..

Salam Damai..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun