Ada seorang yang bernama Rocky Gerung (RoGer). Dia dikenal sebagai Dosen Filsafat di Universitas Indonesia. Dalam sebuah acara di Televisi Swasta yang ditayangkan tempo hari, sempat menyatakan dengan tegas dan bahkan memberi penjelasan detail  bahwa Kitab Suci itu adala fiksi.  Menurut saya, RoGer melakukan 'Blunder' (kesalahan besar).Â
Mengapa? Berikut ini alasan saya :
1. Definisi 'Fiksi' menurut KBBI
fiksi/fik*si/ n1Sas cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan: nama Menak Moncer adalah nama tokoh -- , bukan tokoh sejarah;3 pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran
Sesuai dengan definisi kata 'fiksi' tersebut, sangat jelas bawa fiksi itu adalah sebuah cerita rekaan atau khayalan. Â Apakah Kitab Suci itu adalah rekaan atau khayalan yang dibuat oleh manusia sebagaimana karya sastra seperti novel, cerpen, prosa atau puisi? Jelas tidak. Kitab suci itu berisi Wahyu Ilahi sama sekali bukan dikarang oleh manusia.Â
Apakah ada buktinya, bahwa Kitab Suci adalah Wahyu Ilahi ?Â
Mungkin itu yang akan ditanyakan oleh RoGer. Untuk menjawabnya tidaklah mudah. Sebab bukti yang sah, tentu akan merujuk pada ketentuan hukum dan Undang-Undang. Nah, sampai disini seperti berada di persimpangan jalan.
Kitab Suci tentu tak bisa dikaitkan dengan pasal dan ayat-ayat hukum bikinan manusia karena keduanya adalah hal yang berbeda. Sebab Kitab Suci diyakini oleh umat beragama sebagai Wahyu Ilahi. Â Kadangkala sebuah keyakinan tidak perlu bukti.
2. Fiksi adalah lawan dari Fakta (Realitas)
Lebih lanjut, RoGer juga menjelaskan bahwa Fiksi adalah lawan dari Fakta. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa jika tidak ada faktanya, maka disebut fiksi. Jika sebuah novel Fiksi, memang tak pernah ada wujud realitasnya, sebab itu hanyalah cerita khayalan semata. Tapi untuk Kitab Suci, tidaklah demikian
Saya ambil contoh salah satu kisah di dalam Kitab Suci yaitu tentang Surga dan Neraka. Apakah itu fiksi karena tidak ada faktanya? Jika ada manusia yang  masih hidup, lalu berusaha mencari dimana Surga dan Neraka itu berada,  jelas saja dia tak akan pernah menemukannya,  bahkan orang akan menilainya sebagai orang gila.Â