Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Artikel Kompasianer dan Kode Etik Jurnalistik

2 Desember 2015   23:33 Diperbarui: 3 Desember 2015   15:09 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila melihat kondisi yang ada secara komprehensif, tentu tak bisa dibiarkan terus terjadi pelanggaran kode etik jurnalistik yang di lakukan oleh Kompasianer. Meski jelas-jelas bahwa Kompasiana telah menetapkan syarat dan aturan yang tertuang dalam TOS (Terms of Service), namun tak berarti bahwa Kompasiana berdiam diri. Maksud saya adalah, pihak Kompasianapun harus tetap aktip atau setidaknya merusaha untuk menekan serendah mungkin terjadinya kasus pelanggaran kode etik jurnalistik.

Jangan sampai ada suara sumbang atas keberadaan Kompasiana, sebab sekarang ini Kompasiana terlanjur membentuk sebuah komunitas penulis terbesar  yang pernah ada di negeri ini, dimana terdapat ribuan atau bahkan ratusan ribu kompasianer yang berinteraksi. Disisi lain, kompasiana juga telah menyediakan fasilitas 'share' artikel ke dalam media sosial lain. Dengan demikian, tak heran bila ada sebuah artikel yang segera populer dalam sekejab saja, bagai virus yang menjangkit dimana-mana.

Bila artikel yang terlanjur populer tersebut ternyata mengandung pelanggaran kode etik jurnalistik di dalamnya, bukankah ini malah berbalik menjadi bumerang terhadap keberadaan kompasiana sendiri? Belum lagi bila ditanggapi secara serius oleh pihak yang meras difitnah atau dicemarkan nama baiknya dan bergulir ke ranah hukum yang tentu akan makin merepotkan.

Oleh sebab itu, ada baiknya bila pihak Kompasiana membuat aturan baru terkait isu pelanggaran kode etik pada artikel milik kompasianer. Apa yang bisa dilakukan antara lain adalah bagi pemilik akun yang belum terverifikasi dengan sempurna, maka semua artikel yang dihasilkannya perlu ditangani secara khusus. Hal ini ditengarai dengan adanya akun-akun baru, yang mana penulisnya tidak jelas keberadaannya atau anonim yang hanya membuat satu atau dua tulisan saja, namun isinya melanggar kode etik jurnalistik.

Juga bagi artikel dari pemilik akun yang belum terverifikasi, sangat tidak disarankan dipasang pada posisi Head Line. Mengapa demikian? Sebab terlepas dari kualitas materi dan jenis artikel yang dibuat, bisa saja pada awalnya memang untuk meraih simpati para pembaca, agar namanya populer dan mudah memguasai kolom-kolom pada halaman muka. Namun belakangan punya tujuan lain, dengan menyelipkan beberapa artikel tendensius dan melanggar kode etik.

Penyempurnaan Mekanisme Verifikasi Akun Kompasiana

Hal terpenting dari semuanya itu adalah perihal mekanisme verifikasi akun. Kompasiana perlu menyusun kembali mekanisme yang lebih dapat diandalkan untuk mewujudkan akun-akun kompasianer yang terjamin keberadaannya.

Dengan demikian, hal ini diharapkan akan mampu mendorong semangat menulis bagi kompasianer dengan rasa tanggung jawab yang tinggi serta menghormati kode etik jurnalistik. Disamping itu juga akan meminimalisir kemungkinan adanya pihak-pihak yang punya niat jahat atau ingin memanfaatkan Kompasiana demi kepentingannya sendiri.

Salam

@DoniBastian 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun