Dia menganalogikan, bahwa tubuh manusia terdiri dari akal, hati, hawa, syahwat dan nafsu. Semuanya dalam satu kerajaan, agar manusia selamat, maka dia harus menjadikan hatinya sebagai raja yang bijaksana yang mampu mengatur prajurit-prajuritnya.
Hati harus dijadikan sebagai mercusuar yang memberikan cahaya dan arah dalam kehidupan, karena di dalam hati terdapat fitrah yang tidak pernah berbohong dan selalu menyuarakan kebaikan serta kebenaran. Di dalamnya selalu terdengar suara Tuhan, sebagai suara kebaikan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H