Purwokerto, 7 Agustus 2024 – Sebuah inisiatif luar biasa sedang berlangsung di Desa Pengarengan, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Sepuluh mahasiswa dari Universitas Wijayakusuma Purwokerto dari berbagai program studi telah memulai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "Potensi dan Permasalahan Pemberdayaan Masyarakat melalui UMKM untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Pengarengan".
Desa Pengarengan, terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo, adalah sebuah desa yang kaya akan potensi namun juga menghadapi berbagai tantangan. Desa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah dan budaya lokal yang kaya, yang dapat dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, seperti banyak desa di Indonesia, Pengarengan juga dihadapkan pada berbagai masalah yang perlu diatasi untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
Mahasiswa Universitas Wijayakusuma Purwokerto, yang berasal dari berbagai program studi seperti Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Negara, Ekonomi Pembangunan, dan Akuntansi, melihat potensi besar yang dimiliki oleh Desa Pengarengan. Mereka memahami bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan yang ada.
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian desa. Dengan mengembangkan UMKM, diharapkan masyarakat desa dapat meningkatkan pendapatan mereka, mengurangi pengangguran, dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, para pelaku UMKM di Desa Pengarengan seringkali menghadapi kendala seperti kurangnya akses terhadap modal, teknologi, dan pasar. Selain itu, mereka juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen usaha, legalitas, administrasi, dan akuntansi untuk dapat mengelola usaha mereka dengan lebih baik.
Dengan tema "Potensi dan Permasalahan Pemberdayaan Masyarakat melalui UMKM untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Pengarengan", program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke 48 Â yang diselenggarakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto ini bertujuan untuk memberikan solusi praktis dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Pengarengan. Melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, mahasiswa KKN disini berupaya membantu masyarakat desa dalam mengembangkan UMKM mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Potensi UMKM di Desa Pengarengan
Desa Pengarengan, yang terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo, adalah desa yang kaya akan potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Berikut adalah beberapa potensi utama Desa Pengarengan:
1. Perkebunan SingkongÂ
Desa Pengarengan memiliki tanah yang subur dan iklim yang cocok untuk pertanian dan perkebunan, khususnya singkong dan kayu olahan. Perkebunan singkong merupakan salah satu sumber mata pencaharian utama bagi warga desa. Singkong yang ditanam di desa ini tidak hanya dijual dalam bentuk mentah tetapi juga diolah menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti Opak.
2. Produk Lokal Unggulan: Opak
Opak, makanan ringan yang terbuat dari singkong, merupakan produk lokal unggulan Desa Pengarengan. Opak dari Desa Pengarengan sudah dikenal dan dipasarkan hingga ke luar daerah, bahkan luar pulau. Produk ini menjadi salah satu ikon desa yang menunjukkan kreativitas dan keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
3. Wisata Alam: Bukit Mliwis dan Curug Muncar
Desa Pengarengan memiliki keindahan alam yang luar biasa, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Salah satu objek wisata yang terkenal adalah Bukit Mliwis. Bukit ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah tetapi juga dimanfaatkan sebagai lokasi latihan atlet paralayang. Keindahan Bukit Mliwis dan aktivitas paralayang menjadikannya destinasi yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman petualangan dan keindahan alam.
Selain Bukit Mliwis, Desa Pengarengan juga memiliki Curug Muncar, sebuah air terjun yang cukup tinggi dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Curug Muncar menjadi tempat yang populer bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan kesejukan air terjun.
Desa Pengarengan memiliki beragam potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Perkebunan singkong dan kayu olahan, produk lokal unggulan seperti Opak, serta destinasi wisata alam seperti Bukit Mliwis dan Curug Muncar adalah beberapa potensi utama yang dimiliki desa ini. Dengan pengelolaan dan pemberdayaan yang tepat, potensi-potensi ini dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Pengarengan.
Harapan dan Dampak
Program KKN yang dijalankan oleh mahasiswa Universitas Wijayakusuma Purwokerto di Desa Pengarengan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal. Koordinator mahasiswa KKN, Doni Agustia Permana, mengungkapkan harapannya terhadap program ini, "Kami berharap melalui program KKN ini, masyarakat Desa Pengarengan dapat lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki, khususnya dalam pengembangan UMKM. Kami juga berharap dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada warga, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka. Selain dari Koordinator Mahasiswa KKN ini, Kepala Desa Pengarengan, Bapak Bambang Purwoko, S.H, juga memiliki harapan besar terhadap program KKN ini "Kami sangat senang atas kehadiran mahasiswa Universitas Wijayakusuma di desa kami. Harapan kami, program ini dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada, terutama dalam sektor pertanian, kerajinan, dan pariwisata. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Desa Pengarengan."
Selain harapan dari Mahasiswa dan Kepala Desa, adapun beberapa dampak yang ingin dicapai dari Program KKN angkatan 48 Universitas Wijayakusuma Purwokerto, yaitu :
Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi
Dengan pengembangan UMKM dan potensi lokal, diharapkan pendapatan masyarakat Desa Pengarengan akan meningkat. Produk unggulan seperti Opak dan kerajinan kayu olahan dapat dipasarkan lebih luas, sehingga memberikan keuntungan ekonomi bagi para pelaku usaha di desa.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, masyarakat akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam manajemen usaha, legalitas, administrasi, dan pemasaran. Hal ini akan membantu mereka mengelola usaha dengan lebih efektif dan efisien.
Pengembangan Pariwisata
Potensi wisata alam seperti Bukit Mliwis dan Curug Muncar dapat dikembangkan lebih lanjut dengan adanya promosi dan peningkatan fasilitas. Wisatawan yang datang akan memberikan kontribusi ekonomi tambahan bagi desa, sekaligus melestarikan keindahan alam sekitar.
Peningkatan Infrastruktur dan Aksesibilitas
Dengan adanya perhatian terhadap potensi desa, diharapkan akan ada peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Jalan yang lebih baik, fasilitas umum yang memadai, dan akses yang lebih mudah akan mendukung perkembangan UMKM dan pariwisata di desa
Program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Wijayakusuma Purwokerto di Desa Pengarengan adalah contoh nyata dari sinergi antara pendidikan tinggi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan fokus pada pengembangan UMKM, program ini tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu mereka. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Pengarengan dan desa-desa lainnya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H