Penulis : Doni Heru Setyawan
Pentingnya Bantuan Sosial bagi LansiaÂ
      Bantuan sosial bagi lansia adalah suatu bentuk tanggung jawab sosial yang tak terhingga dalam menjaga kesejahteraan dan harga diri generasi yang telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan masyarakat. Mereka, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kerangka sosial, membutuhkan perlindungan dan perhatian khusus mengingat berbagai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari menurunnya kesehatan hingga hilangnya sumber pendapatan dan dukungan sosial. Bantuan sosial bagi lansia yang bersifat inklusif harus melibatkan berbagai aspek kebutuhan mereka, termasuk akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau, dukungan sosial yang memadai, fasilitas transportasi yang ramah bagi lansia, serta aksesibilitas terhadap kegiatan sosial dan rekreasi. Selain itu, program ini harus memperhatikan keragaman dalam populasi lansia, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan mereka.
      Dalam pandangan penulis, program bantuan sosial bagi lansia menjadi alat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalani hidup yang layak dan bermartabat di tengah-tengah masyarakat. Namun, keberhasilan program ini sangat tergantung pada seberapa inklusif dan komprehensif  kebijakan tersebut dijalankan.
      Lebih dari sekadar menjadi penerima manfaat, lansia juga harus didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program bantuan sosial. Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh lansia merupakan aset berharga yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembentukan kebijakan yang lebih efektif. Bantuan sosial bagi lansia bukanlah sekadar tanggung jawab moral, tetapi juga merupakan investasi dalam pembangunan sosial yang berkelanjutan. Melalui pendekatan yang inklusif dan holistik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi lansia untuk menjalani kehidupan yang bermartabat dan berarti dalam masyarakat.
TantanganÂ
Program bantuan sosial bagi lansia yang diberikan pemerintah meruapakansuatau langkah penting dalam menjaga kesejahteraan dan kehormatan generasi lansia di Indonesia. Namun, seperti halnya banyak program sosial, ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan dengan serius.
- Salah satu masalah utama adalah keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk program ini. Meskipun bantuan sosial sangat diperlukan, namun dana yang tersedia mungkin tidak mencukupi untuk mencakup semua kebutuhan serta jumlah lansia yang memerlukan bantuan.
- Selain itu, distribusi bantuan sosial seringkali tidak merata, dan akses terhadap program-program ini belum memadai di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan sebagian lansia tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dengan tepat waktu.
- Kualitas layanan kesehatan dan sosial juga masih menjadi masalah serius. Lansia sering kesulitan mendapatkan perawatan kesehatan yang berkualitas, terutama di daerah pedesaan atau terpencil. Ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan kesehatan yang tidak optimal bagi mereka.
      Tantangan lainnya termasuk kesulitan dalam mengidentifikasi lansia yang benar-benar membutuhkan bantuan, serta adaptasi terhadap perubahan demografis dan kebutuhan lansia seiring bertambahnya usia penduduk. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian terus-menerus terhadap program-program bantuan sosial ini guna memastikan bahwa mereka efektif, inklusif, dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan lansia di Indonesia.
Implemetasi Progam yang dilakukan Pemerintah
      Saat ini, pemerintah pusat telah mengimplementasikan program perlindungan sosial khusus untuk lansia, terutama melalui Kementerian Sosial (Kemensos), seperti Program Asistensi Lanjut Usia (ASLUT) yang kemudian berubah menjadi Program Bertujuan Lanjut Usia (Bantu-LU) pada tahun 2019. Program ini ditujukan untuk lansia yang tidak memiliki potensi lain, tinggal sendirian atau hanya dengan pasangan di rumah tangga non-kerabat, dan berada dalam kondisi terbaring di tempat tidur. Besaran bantuan yang diberikan berkisar antara Rp2.400.000 hingga Rp2.700.000 per tahun, tergantung pada tahunnya, dengan jumlah sasaran sekitar 300.000 orang lansia di seluruh Indonesia.
Namun, program Bantu-LU masih menghadapi beberapa keterbatasan, termasuk distribusi yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia dan keterbatasan kuota penerima. Sebagian wilayah yang telah menerima program ini masih terbatas, seperti Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar, dan Kota Tanggerang Selatan, dengan jumlah penerima yang masih relatif sedikit.