Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Permainan Catur Itu Dimenangkan Raja Serigala di Dongeng Kopi

2 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 2 Maret 2024   23:57 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja serigala tersenyum lega. Apa yang ia khawatirkan tidak kesampaian. Permainan catur kali ini berhasil dimenangkan.

Pilihan membuka pion di langkah awal, tidak membuatnya salah langkah dan lancar menumbangkan sekian penghalang. Kuda melaju menghabisi musuh tanpa ampun. Peluncur menggempur pertahanan sehingga masuk ke jantung musuh begitu dekat. Semua berhasil dikondisikan.

Raja serigala tersenyum puas. Siasat culas mengumpan pion, memasang beteng memainkan ratu untuk menari kesana kemari dan sasus yang ia hembus berhasil dimakan lawan sehingga salah jalan.

Lawan disajikan arak sebagai teman berpikir. Sementara ia memilih kopi untuk teman menimbang.

Juru sorak ia pasang sedemikian banyak sehingga mengganggu konsentrasi lawan. Permainan yang membutuhkan konsentrasi, ketenangan adalah kunci. Ia memilih kopi sebagai kawan berpikir dengan menyumbang konsentrasi mengembang ruah merekah begitu cangkir diseruput beradu bibir.

Raja serigala riang memenangkan pertarungan kali ini. Meski hanya dengan duduk dan angkat telunjuk menggeser bidak, ia puas sekali. Meski tak ada keringat mengalir deras, pertarungan ini pertarungan adu prestis. Sebab lawannya adalah kawakan dengan sekian panjang jam terbang.

Pesan dari Tuan Werok benar benar paten. Kopi dari kaki Gunung Blau yang direndang Empu Dalang Hyang, yang konon disertai rapal puja mantra berhasil melumaskan roda gerigi mesin berpikirnya menjadi super cepat cepat sekaligus menjaga konsentrasi lebih tinggi.

Kemenangan pertandingan kali ini dimulai dari pilihan kopi. Bukan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun