Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nagagini Andalan Dongeng Kopi, Inspirasinya dari Sini

8 Februari 2024   09:23 Diperbarui: 8 Februari 2024   09:25 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musang putih yang menuntun Pandawa dari siasat culas Kurawa itu adalah Bakal Besan Dewi Kunti.

Seperti langit yang punya lapisan sampai ketujuh, bumi juga demikian ada banyak lapisan sampai tingkat tujuh. Penguasa lapis tujuh bernama Sang Hyang Antaboga, seorang Dewa ular, yang bertahta di Saptapratala. Istrinya seorang bidadari nama Dewi Supreti. Memiliki dua anak Bernama Nagagini dan Nagatatmala.

Nagagini menikah dengan Werkudara, keluarga Pandawa nomor dua. Dari keduanya melahirkan Antareja. Kisah Antaboga menyaru menjadi musang putih dimulai dari mimpi anak sulungnya yang cantik jelita yang ia ungkapkan satu Ketika.

"Ayah semalam aku bermimpi bertemu dengan satria besar tinggi berwajah tampan dan berkulit kuning" ujarnya saat menyesap kopi Bersama ayahnya di balairung Istana.

"Apakah kau tahu nama kesatria itu Nduk Cah Ayu?" tanya Hyang Antaboga.

"Dalam mimpiku lelaki itu bernama Werkudara ayah" jawab Dewi Nagagini.

"Lalu apa yang kau inginkan wahai anakku tercinta?" tanya Sang Ayah sambal memutar cangkir yang tinggal separuh.

"Aku ingin ayah mencari kesatria tersebut" jawab Dewi.

"Baiklah, ayah akan mencari kesatria tersebut" ujar Hyang Antaboga.

Pertemuan Pandawa dengan Sang Hyang Antaboga adalah selepas Balai Sigala-gala dibakar kurawa. Sebuah taktik licik Sengkuni melenyapkan Pandawa saat menyerahkan negara Amarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun