Kursi-kursi pendek kami singkirkan. Meja bar yang sebelumnya konsepnya liliput kami reparasi, ditinggikan dengan tukang di Wonosari. Kami mengundang seniman untuk merespon ruang. Nama nama seperti Andek, dan dan beberapa nama lain turut serta memberi warna pada ruang yang berukuran sepertiga dari kedai Dongeng Kopi sekarang.Â
Tetangga di ruko yang kami tempati ada 3. Sebelah persis adalah Spa yang mengusung konsep sunda yang nampak dari irama lantunan musik instrumental yang kerap kita dengar saat kita makan di restoran khas Jawa Barat. Sebelahnya lagi ada Toko Perkakas Pertukangan yang menginduk pada Kawan Lama Grup, sementara bagian pojok digunakan sebagai kantor cabang pembantu BRI unit Pingit. Empat ruko yang berdempetan berbagi parkir untuk pelanggannya masing-masing.Â
Tidak sampai enam bulan kunjungan kedai kami bertumbuh sangat signifikan. Selain dorongan rasa penasaran akan Praba Kejora, rekomendasi kawan, getok tular, membuat parkiran kami sarat muat dan membuat tetangga mengajukan keluhan atas keadaan. Belum lagi alasan kunjungan kami menurunkan tingkat lawatan pengguna jasa spa membuat kami berpikir keras bagaimana jalan keluar yang sama sama tidak merugikan.Â
Akhirnya tidak sampai penuh satu tahun sewa kami tunai, kami putuskan pindah untuk kebaikan bersama. Kebaikan bagi kami adalah untuk kenyamanan pelanggan, kebaikan bagi tetangga adalah tidak menyumbat jalan rejeki menjalankan usahanya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H