Tapi di sisi lain, jika rekomendasi itu diturunkan pada pasangan Ahmad-Teguh, timbul kekhawatiran Mega, bahwa Gibran akan terus maju melalui partai lain.
Sejauh ini setidaknya sudah ada tiga partai yang tertarik untuk menjadikan Gibran menjadi jagoannya pada Pulwakot Solo. Yakni, PKS yang sudah sejak awal menawarkan diri, lalu Demokrat dan Gerindra.
Bahkan, dua partai terakhir langsung mendapat restu dari ketua umumnya masing-masing. SBY dari Demokrat dan Prabowo Subianto dari Gerindra.
Jika hal itu terjadi, maka pasangan Ahmad-Teguh akan menjadi lawan dari Gibran. Tentu saja akan mempersempit peluang mereka untuk menang.
Suara kader PDI Perjuangan kemungkinan besar akan pecah jika Gibran menjadi lawannya. Betapapun, tidak sedikit kader dari partai yang dipimpin Megawati ini memihak pada putra sulung Presiden Jokowi.
Kukira, dua hal itu menurut pendapat amatiran saya. Menjadi alasan, kenapa Megawati masih menunda pengumuman calon kepala daerah dari Kota Solo.
Megawati musti benar-benar berhitung untung ruginya. Bagaimanapun, dia tidak ingin jika kursi Wali Kota Solo yang selalu di duduki kadernya harus lepas.
Adapun nama-nama calon kepala daerah dari PDI Perjuangan yang sudah diumumkan adalah sebagai berikut :
1. Pilgub Sulawesi Utara
Olly Dondokambey-Steven Kandouw
2. Jawa Tengah
Sri Mulyani-Aris Prabowo (Klaten)