Mohon tunggu...
Aqil thea
Aqil thea Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

Memungut kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mana yang Benar, Eks Presiden ISIS Indonesia atau Pemerintah?

15 Februari 2020   18:56 Diperbarui: 20 Februari 2020   00:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanjut Mahfud, pemerintah sudah memastikan bahwa mereka tidak akan bisa masuk ke tanah air dengan cara apapun. Baik itu lewat jalur tikus maupun melalui negara yang bebas visa dengan membakar atau menyembunyikan paspor mereka.

"Kalau lewat jalur tikus ya ditangkap dong," ucap Menko Polhukam Mahfud Md di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Logikanya, apa yang diutarakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, para WNI eks ISIS yang saat ini berada di Suriah dan Turki dalam kondisi tidak nyaman dan terlantar hingga ada dugaan menyusup untuk kembali ke tanah air, meski harus berhadapan dengan resiko.

Kalau benar, tentu saja hal ini bertentangan dengan apa yang diutarakan mantan Presiden ISIS Regional Indonesia, Chep Hernawan.

Menurut keterangan Chep, kehidupan WNI eks ISIS yang berada di Suriah dalam kondisi enak. Bahkan, Chep siap menampung kepulangan WNI yang telah di stempel FTF oleh pemerintah ini, jika benar ada yang ingin kembali ke tanah air.

"Jika memang benar (ada yang ingin pulang), saya siap menampung kalau memang banyak yang menolak. Tapi kan itu jikalau ada yang pulang, tapi saya tidak yakin ada yang ingin. Karena mereka di sana hidup enak," ujar Chep saat ditemui di rumahnya, Jalan Aria Wiratanudatar, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (14/2/2020).

Pada kesempatan itu, Chep juga mengaku masih sering berkomunikasi dengan beberapa diantara WNI eks ISIS dimaksud. Dan menurutnya, tidak ada seorang pun yang berniat ingin pulang kembali ke tanah air.

Dia mengungkapkan sekitar 700 orang WNI yang masih berada di Suriah. Beberapa di antaranya pun sering berkomunikasi, dan dari pengakuan mereka tidak berniat untuk pulang ke Indonesia.

"Masih komunikasi, tapi tidak tiap hari. Dan (mereka) tidak ada yang menyebutkan ingin pulang," kata Chep.

Chep menduga, jika ada WNI eks ISIS yang pulang ke Indonesia, adalah dibiayai oleh pihak-pihak tertentu.

 "Jadi pertanyaan kalau memang ada yang ingin pulang, di sana mereka enak. Pendapatan juga besar, bisa kirim ke keluarga jutaan rupiah per bulannya," tutur Chep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun