Mohon tunggu...
Aqil thea
Aqil thea Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

Memungut kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jadi Driver Ojol, Hakan Sukur Disayang, Hakan Sukur Terbuang

16 Januari 2020   17:55 Diperbarui: 16 Januari 2020   18:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PADA dekade 90-an hingga awail-awal tahun 2000 persepakbolaan Turki hampir bisa disejajarkan dengan tim-tim elit eropa atau dunia lainnya.

Bukti sahih dari pesatnya perkembangan sepak bola yang beribukota Istanbul ini adalah mampu menjadi juara ketiga pada perhelatan Piala Dunia tahun 2002 yang dilangsungkan di Korea Selatan dan Jepang.

Pada perebutan juara ketiga, kala itu Turki berhasil menumbangkan perlawanan tim tuan rumah Korea Selatan dengan skor tipis, 3-2. Dari ketiga gol Turki, salah satunya menjadi rekor gol tercepat sepanjang perjalanan Piala Dunia, yang terakhir kali digelar 2018 lalu.

Betapa tidak, gol untuk Turki itu tercipta saat pertandingan baru berjalan kurang lebih 11 detik. Pencetak golnya adalah bintang pujaan rakyat Turki, Hakan Sukur.

Ya, kala itu Hakan Sukur yang berposisi sebagai stiker memang benar-benar menjadi andalan Timnas Turki dalam berbagai laga yang diikuti negaranya.

Sepanjang karirnya bersama timnas Turki, Sukur mencatatkan 112 kali penampilan dan 52 gol dalam rentang waktu 1992 hingga 2007. Sebuah catatan apik yang masih belum bisa dilampaui oleh pemain Turki lainnya hingga sekarang.

Sementara di level klub pun, penampilan Sukur tidak kalah cemerlang. Terlepas dia pernah bermain untuk klub di luar Turki, semisal Inter Milan dan Parma dari Klub Serie A Italia dan Blakburn Rovers peserta Liga Primer Inggris, Hakan Sukur adalah icon klub domestik, Galatasaray.

Di klub yang sangat andil membesarkan namanya ini, Sukur sukses mempersembahkan delapan gelar liga dalam tiga periode yang berbeda, antara 1993 dan 2008.

Selain itu, Sukur juga pernah tercatat sebagai top scorer Liga Turki sebanyak tiga kali. Yakni, pada musim 1996-1997 dengan torehan 19 gol, 1997-1998 sebanyak 32 gol dan 1998-1999, 38 gol.

Sedangkan total torehan gol Sukur selama merumput di Liga Turki adalah sebanyak 249 gol. Torehan apik pemain yang berjuluk Banteng dari Bosphorus ini masih menjadi rekor di super Liga Turki. 

Selain itu, Sukur juga masih tercatat sebagai pemain Turki yang paling banyak mencetak gol di Liga Champion Eropa dengan 22 gol.

Dengan segala raihan yang telah dicapainya di lapangan hijau, tidak salah jika pemain kelahiran 1 September 1971 ini ditabsihkan sebagai legenda hidup masyarakat Turki.

Sayang, cerita emas itu telah berlalu. Sukur yang dulu begitu dipuja dan dielu-elukan masyarakat Turki, tak ubahnya seorang pahlawan, kini berbalik 180 derajat.

CNBC Indonesia
CNBC Indonesia
Tak ada lagi nama besar, tak ada lagi penghormatan, yang tinggal hanya kondisi memprihatinkan.

Sukur kini hanyalah masyarakat biasa yang hidup sengsara jauh dari negaranya. Si Banteng dari Bosphorus itu kini hanya menjadi driver ojol Uber di Amerika Serikat (AS).

Kenapa hal ini bisa terjadi pada diri seorang Hakan Sukur?

Usut punya usut, semenjak pensiun dari lapangan hijau, sang mantan idola Turki itu terjun ke dunia politik yang sampai akhirnya harus menjadi "buronan" Turki, karena menjadi oposisi Presiden Recep Tayyip Erdogan. Sehingga, ia terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan kemudian tingal di Washington DC, AS.

"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya. Hak kebebasan saya, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja," ujarnya kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag dan dilansir dari Football Italia, Selasa (14/1/2020).

"Sepertinya tidak ada yang bisa menjelaskan apa peran saya dalam kudeta itu. Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris."

"Saya mungkin menjadi musuh pemerintah, tetapi bukan negara atau bangsa Turki. Saya mencintai negara saya. Setelah berpisah dengan Erdogan, saya mulai menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya dilecehkan, ayah saya dipenjara dan semua aset saya disita."

Referensi : satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun