Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Piknik Tipis-tipis ke Pantai Guamanik Jepara

15 Juni 2018   17:03 Diperbarui: 16 Juni 2018   14:27 3018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran menjadi momen bersilaturahmi dan saling memaafkan. Anak-anak mendatangi orang tua untuk sungkem dan memohon maaf, orang tua pun memberikan maaf beserta doa bagi anak-anak.

Silaturahmi dengan warga sekitar juga dijalankan. Sesama warga bergantian mendatangi rumah tetangga untuk memohon maaf sembari menikmati kue-kue lebaran dan sirup yang telah dihidangkan.

Usai melakukan silaturahmi, masih ada waktu bersama keluarga dan kerabat. Selagi masih berkumpul, banyak pilihan aktivitas bersama yang bisa dilakukan sebelum nanti kembali masuk kerja atau berangkat kembali ke perantauan.

Piknik keluarga bisa menjadi salah satu pilihan menyenangkan. Tujuan piknik bisa dirundingkan bersama, boleh memilih tempat yang tidak terlalu jauh untuk menghindari makan waktu perjalanan yang lama.

Piknik tipis-tipis kami pada lebaran tahun lalu yaitu mengunjungi pantai. Pilihannya jatuh pada Pantai Guamanik yang berada di kabupaten Jepara. Persiapannya sederhana saja, cukup membawa tikar dan bekal untuk santap bersama di pantai tersebut. 

Perjalanan dari Pati ke Pantai Guamanik memerlukan waktu sekitar 1 jam, melintasi jalan raya berikut perkampungan dan persawahan khas di Jawa. Di salah satu tempat bernama Ujungwatu, kami berhenti sejenak.

dok. pribadi
dok. pribadi
Sebuah pertambangan bukit kapur tradisional di tengah-tengah persawahan menjadi tempat menarik bagi kami untuk berfoto bersama. Dua bukit ada di belakang kami, yang satu masih tertutup vegetasi sementara satunya lagi sudah mulai ditambang.

Usai satu dua kali mengambil foto di Ujungwatu, perjalanan dilanjutkan. Hingga tibalah kami di Pantai Guamanik yang lokasinya persis bersebelahan dengan objek wisata Benteng Portugis di Jepara.

dok. pribadi
dok. pribadi
Sebuah menara pandang dan barisan huruf-huruf menjadi tengara pantai ini. Spot ini menjadi favorit pengunjung untuk berfoto. Bahkan tak jarang pengunjung naik ke menara untuk berfoto dan menikmati suasana pantai ini.

Dari spot menara dan tulisan tersebut kita bisa melihat hamparan pantai dan Laut Jawa di depan sana. Sebuah pulau kecil terlihat di laut, Mondoliko namanya. Saya pernah mengunjungi pulau tersebut pada tahun 90-an dengan naik perahu yang bertolak dari Benteng Portugis.

Pantai Guamanik ini lumayan luas. Panjang pantai sekitar 1 Km dengan perbukitan hijau di sekitar pantai. Pasir pantai berwarna hitam, seperti kebanyakan pantai yang berada di Pantura Jawa. Jadi warna air laut juga tidak terlihat jernih karenanya.

dok. pribadi
dok. pribadi
Fasilitas yang disediakan bagi pengunjung seperti mushola, kamar mandi, serta warung-warung makanan dan suvenir. Bagi yang ingin berkeliling, pengunjung bisa menyewa ATV. Atau cukup berjalan kaki saja sambil menikmati sensasi saat kaki menginjak pasir dan dihampiri ombak yang silih berganti datang.

Setelah puas menikmati asyiknya bermain di pasir pantai, pengunjung bisa beristirahat sejenak sambil menikmati makanan yang dijual di tempat ini. Karena sudah membawa bekal dari rumah, kami cukup mencari tempat teduh dan kemudian menggelar tikar. Sungguh nikmat rasanya makan siang bersama keluarga di pantai.

dok. pribadi
dok. pribadi
Bagi pengunjung yang mau sedikit repot, tak ada salahnya untuk mencari suasana lain dengan berjalan menuju bukit yang ada di Pantai Guamanik ini. Tidak terlalu jauh, dan jalannya sudah beraspal. Pohon-pohon di bukit yang rindang dan angin pantai yang semilir membuat kita merasa rileks dan nyaman.

Sayang sekali pada waktu itu kami datang ke Pantai Guamanik saat siang hari. Dari beberapa informasi yang saya baca, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi atau sore hari. Kita bisa menikmati indahnya matahari terbit dan terbenam dari atas bukit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun