Lebaran menjadi momen bersilaturahmi dan saling memaafkan. Anak-anak mendatangi orang tua untuk sungkem dan memohon maaf, orang tua pun memberikan maaf beserta doa bagi anak-anak.
Silaturahmi dengan warga sekitar juga dijalankan. Sesama warga bergantian mendatangi rumah tetangga untuk memohon maaf sembari menikmati kue-kue lebaran dan sirup yang telah dihidangkan.
Usai melakukan silaturahmi, masih ada waktu bersama keluarga dan kerabat. Selagi masih berkumpul, banyak pilihan aktivitas bersama yang bisa dilakukan sebelum nanti kembali masuk kerja atau berangkat kembali ke perantauan.
Piknik keluarga bisa menjadi salah satu pilihan menyenangkan. Tujuan piknik bisa dirundingkan bersama, boleh memilih tempat yang tidak terlalu jauh untuk menghindari makan waktu perjalanan yang lama.
Piknik tipis-tipis kami pada lebaran tahun lalu yaitu mengunjungi pantai. Pilihannya jatuh pada Pantai Guamanik yang berada di kabupaten Jepara. Persiapannya sederhana saja, cukup membawa tikar dan bekal untuk santap bersama di pantai tersebut.Â
Perjalanan dari Pati ke Pantai Guamanik memerlukan waktu sekitar 1 jam, melintasi jalan raya berikut perkampungan dan persawahan khas di Jawa. Di salah satu tempat bernama Ujungwatu, kami berhenti sejenak.
Usai satu dua kali mengambil foto di Ujungwatu, perjalanan dilanjutkan. Hingga tibalah kami di Pantai Guamanik yang lokasinya persis bersebelahan dengan objek wisata Benteng Portugis di Jepara.
Dari spot menara dan tulisan tersebut kita bisa melihat hamparan pantai dan Laut Jawa di depan sana. Sebuah pulau kecil terlihat di laut, Mondoliko namanya. Saya pernah mengunjungi pulau tersebut pada tahun 90-an dengan naik perahu yang bertolak dari Benteng Portugis.
Pantai Guamanik ini lumayan luas. Panjang pantai sekitar 1 Km dengan perbukitan hijau di sekitar pantai. Pasir pantai berwarna hitam, seperti kebanyakan pantai yang berada di Pantura Jawa. Jadi warna air laut juga tidak terlihat jernih karenanya.
Setelah puas menikmati asyiknya bermain di pasir pantai, pengunjung bisa beristirahat sejenak sambil menikmati makanan yang dijual di tempat ini. Karena sudah membawa bekal dari rumah, kami cukup mencari tempat teduh dan kemudian menggelar tikar. Sungguh nikmat rasanya makan siang bersama keluarga di pantai.
Sayang sekali pada waktu itu kami datang ke Pantai Guamanik saat siang hari. Dari beberapa informasi yang saya baca, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi atau sore hari. Kita bisa menikmati indahnya matahari terbit dan terbenam dari atas bukit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H