Setiap kentongan memiliki ukuran yang berbeda-beda, baik dari ukuran panjang maupun diameter kentongan tersebut. Variasi ukuran ini akan menghasilkan bunyi dengan tingkat nada yang berbeda dari masing-masing kentongan.
Saat bulan puasa, tongtek dan siskamling biasanya dilakukan sekaligus. Ada jadwal yang dibagikan kepada seluruh warga untuk secara bergiliran setiap malam melakukan hal tersebut. Jadi dua fungsi yang dilakukan sekaligus, menjaga keamanan lingkungan dan membangunkan warga untuk sahur.
Sekitar jam 3 pagi, para 'seniman' tongtek mulai berkeliling kampung. Sambil membunyikan kentongan dan alat musik yang lain, rombongan ini juga menyanyikan lagu-lagu mulai dari lagu religi, lagu daerah, hingga lagu dangdut.Â
Kesenian tongtek saat ini tak hanya sebatas dimainkan di lingkungan kampung saja. Beberapa festival atau pentas seni tongtek kerap diadakan secara rutin di Pati, Jepara, atau Kudus. Bahkan banyak daerah di Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur juga melestarikan kesenian daerah ini.
Nah, inilah cerita masa kecil saya di Pati mengenai kegiatan membangunkan sahur. Cara-cara yang 'nyeni' dan merdu di telinga seperti ini saya yakin akan membuat warga terbangun tanpa merasa kaget untuk melakukan sahur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H