Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perginya Sang Penyair

3 Januari 2017   23:09 Diperbarui: 3 Januari 2017   23:55 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tanya tanpa jawab menunggu larik tiga-empat melengkap sebait sajak

lalu bocah laki-laki berkaus putih. meretas hening bersuara lirih

"subuh tadi penyair itu pergi, kepadaku dititip pesan ini:

suatu saat, ketika aku pergi. tak berarti akhir riwayat t'lah tiba karena padamu masih ada cinta tersembunyi di lubuk paling abadi

olehnya maka suara suling anak gembala meninabobokan lembu di hampar padang. olehnya maka hijau pohon, gercik sungai, juga sejuk angin tak pernah jengah tinggal di bukit ujung dusun. olehnya, sajak-sajak akan selalu menggema. sepanjang hidupmu, anak dan cucumu.

rawatlah ia, hiduplah dengannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun