"Eh enggak, salah ngomong gue, maksudnya ya kisah gue ama istri gue dari pas pertama kenal, novel roman gitu."
"Ya terus apa susahnya? kan tinggal dua halaman terakhir, lo bikin aja happy ending, toh kan lo juga udah nikah."
"Justru itu gue gak mau bikin happy ending."
"Lah, terus lo maunya sad end? lo bikin aja lo nya meninggal." Sejurus kemudia senyum si Ane melebar. Tampak jelas gusinya yang mulai gelap karena terus dijejali nikotin.
"Gue maunya never ending" jawab gue sambil nyengir ala Yao Ming.
"Ah sue, itu mah ampe kiamat kedua juga gak bakal kelar."
"Yang gimana pula kiamat kedua itu?"
"Kan nanti pas kiamat semua makhluk hidup bakal binasa tuh, terus abis itu dibangkitin lagi kan, hidup lagi, nah terus kiamat lagi, itu kiamat kedua."
"Men, kita baca Al-Qur'an yang sama, kan? kok gue kayak gak pernah denger begituan deh."
"Astaghfirullah ..., ini bukan sendal gue."
Tiba-tiba si pemilik kumis tipis tanpa pemanis itu teriak histeris saat sadar sendal yang doi pake bukan miliknya.