Mohon tunggu...
Donatus BhatoTaso
Donatus BhatoTaso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cogito Ergo Sum

Donatus Bhato Taso Mahasiswa Fakultas Filsafat-UNWIRA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanggilan Murid-murid Yesus Pertama (Makna Eksegetis Yohanes 1:32-45)

18 April 2022   09:50 Diperbarui: 18 April 2022   09:53 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

  • Kata mereka mengikuti Yesus: Mengikuti Yesus berarti tindakan lahiriah yang mengungkapkan keinginan untuk mengiktui Yesus secara rohani.  
  • Apakah yang amu cari?: Pertanyaan semacam ini merupakan suatu penolakan, tetapi apbila diucapkan dengan lembut tdak demikian. Pertanyaan baliknya adalah, Di manakah Engkau tinggal? Seperti halnya tindakan mereka mengikti Yesus, dapat memiliki makna yang lebih mendalam lagi-apakah rahasia dari kehidupan dan kuasa Rohani-Mu? Tempat tingglnya pasti tidak menarik bagi mereka, tetapi percakapan agung yang menyusul tetap membekas di dalam ingatan mereka sebagai kenangan indah. 
  • Waktu: Bertahun-tahun kemudian Yohanes masih mengigat waktu pertemuan tersebut terjadi kira-kira pukul empat sore.  
  • Yesus Anak Domba Allah,: Ketika Yesus disebut sebagai Anak Domba Allah dalam Yohanes 1:32 dan 1:36, hal ini merujuk pada Yesus sebagai korban yang terutama dan sempurna untuk menebus dosa. Pertanyaan yang diberikan Yohens terhadap para muridnya mau mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dimana di dalam Dia ada keselamatan, ada hidup dan ada jalan.  
  • Murid: Murid dalam bahasa Yunani: Mathts (dari kata manthan: belajar, membiasakan diri dengan sesuatu, akrab dengan). Sedangkan dalam bahasa Ibrani kata murid: mesyart (Kel 24:13; 1 Raj 19:21; 2 Raj 4:12; Yer 32:12-13), lebih dipahami sebagai hamba. Dalam Perjanjian Lama hanya ada satu teks dari masa Yudaisme yang menyebut kata "murid". Hal ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa hubungan individu dengan Allah selalu dipahami dalam rangka hubungan seluruh bangsa Israel dengan Allah. Dalam Yudaisme dan barangkali karena pengaruhi Helenisme, berkembang gagasan Talmd dalam hubungan dengan rabbi yaitu orang yang hampir berwibawa ilahi dalam mengartikan Alkitab.[7]

 

 Struktur dan pergerakan teks

    Struktur teks ini diawali kisah penglihatan para Murid Yohanes terhadap pribadi Yesus. Ini dapat dikatakan sebagai prolog dari teks ini, dimana penglihatan dan ketergerakan hati para murid Yohanes dalam melihat Yesus menggambarkan bagaimana pergerakan memulai misi itu terjadi. Terkait dengaan struktur umum teks ini dapat dikatakan demikian: 

 Pembukaan Surat (1:35-36)

Dimana pada keesokan harinya Yohanes berdiri dengan dua muridnya, dan ketika melihat Yesus dia katakan "Lihatlah Anak Domba Allah", lalu kedua murid itu mendengarnya dan mulai saat itu mereka mengikuti Yesus. 

Kesaksian Yohanes (1: 37-42)

Yohanes mengatakan kepada muridnya tentang siapa Yesus. Dan setelah para murid mengetahui siapa itu Yesus, mereka bergegas dan bertanya tentang tempat tinggal Yesus dan juga sejak saat itu Yesus memanggil mereka untuk mengikuti-Nya. Inilah yang menjadi kesaksian Yohanes tentng Yesus. Dimana pengenalan para muridnya mengenai Yesus sungguh-sungguh membuat Yohanes merasa dipenuhi akan semua tugas yang diberikan kepadanya oleh Bapa.

 

Pengarang dan asal usul 

    Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab yang termasuk dalam rangkaian Injil kanonik ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil yang lain (Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya. Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah.Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Memang tidak disebutkan dengan jelas siapa yang menulis Injil ini, tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan menulisnya.[8]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun