Â
Â
Murid-Murid Yang Pertama ( Yohanes 1: 35- 42)
   Pada hari ketiga  dari rangkaian empat hari ( 1; 29,35,43)  Yesus memanggil murid-murrid  pertama. Ada dua cerita  perihal panggilan yang sejajar, kesaksian Yohanes mendorong dua murid untuk mengikuti Yesus ( ay. 35-39), dan kesaksian salah satu dari kedua murid itu  Andreas membawa Simon epada Yesus ( ay. 40-42).  Pada  hari ketiga ini  Yohanes pembatis mengulangi kasaksiannya secara singkat.  Sementara Yohanes tetap ditempatnya  dan membiarkan Yesus lewat saja, ada dua murid Yohanes yang tertarik dengan kesaksian Yohanes dan pergi mengikuti Yesus. Ketika melihat mereka Yesus, Yesus bertanya apa yang mereka cari. Mereka menjawab Yesus dengan menyapa Rabi, Guru (  seperti juga Natanael  dalm ay. 49).  Sapaan Rabi atau Guru  dalam injil Yohanes berulang kali dipakai  untuk Yesus sebagai Guru biasa saja  juga digunakannya sebagai  utusan Allah yang mengadakan tanda-tanda . Arti kata Guru  bssisa hapir sama dengan  Tuhan. Meskipun demikian , makna sepenuh itu  tampak belum hadi dalam sapaan kedua murid yang ingin tahu di mana Guru Yesus tinggal.   Â
Â
    Kata tinggal atau diam  adalah kata yang berlapis makna dalam injil keempat.  Yesus tinggal  bukan saja tinggal di galilea, Yudea,  atau Yerusalem  tettapi ia tinggal didalam Bapa, atau dalam rumah Bapa dimana akau disediakan pula tempat untuk murid-murid. Yang dicari oleh kedua murid ini  barangkali tidak lebih  dari pada tempat tinggal  seperti yang dimiliki oleh setiap rabi Yahudi untuk berkumpul dengan murid-muridnya.  Kedua murid diajak oleh Yesus untuk datang dan melihatnya. Tidak diceritakan bahwa  mereka sudah melihat Yesus adalah tokoh  seperti yang dikissahkan oleh Yohanes Pembaptis.  Dalam beberapa adegan panggilan ini  kita menemukan benang merah  yang sama.  Setiap adegaan mulai dengan  suatu kesaksian orang  Yohanes pembaptis, Andreas, dan Filipus masing-masing  memberi kesaksian tentang Yesus yang beralain dalam arti tidak sama ( ay. 35-36, 40-41, 43-45)  Itu akan membawa Andreas, Petrusa dan Natanael kepada Yesus ( ay. 47).[2]  Langkah yang menentukan  dalam setiap  cerita panggilan ini  ialah momen Yesus memandang  orang yang dibawa kepadanya, lalu mengatakan sesuatu kepadanya  yang menjadi murid-Nya dengan cara masing-masing. Â
Â
   Yohanes  Pembaptis membiarkana Yesus lewat  tanpa menjadi pengikutnya, tetapi ia memperkenalkannya suatu cara yang menimbulkan  gerak baru dalam sejarah keselamatan.  Seruanya " Lihat Anak Domba Allah"  mendorong dua muridnya sendiri untuk mengikuti Guru baru itu , tanpa mengerti maksud penuh  dari kesaksian nabi Yohanes tentang Yesus.  Kesaksian mereka itu merupakan suatu hal dan langkah pertama.  Dengan pertanyaan yang disugukan oleh Yesus demikian apaa yang kamu cari?  Perkataan ini kiranya juga menjadi pertanyaan bagi kita semua untuk direfleksikan perihal panggilan dan kepengikutan kita  kepada Yesus: Apa yang sungguh kamu cari? Pertanyaan balasan, " Guru dimanakah Engkau tinggal?  Awalnya mungkin pertanyaan yang dangkal yang hanya berpaut pada rana lokasi, tetapi dalam injil  ini merupakan titik tolak  yang baik untuk berlahan-lahan  dimaana untuk menemukan Yesus yang sesungguhnya mempunyai kediaman yakni didalam Bapa.  Yang memanggil adalah Tuhan sendiri.  Ia menyambut setiap pendatang baru  dengan pandangan-Nya yang melihat  siapakah kita ini,  dan menyikapkan rahasia kita  dan tujuan kita masing-masing, sama seperti Ia menyingkapkan masa depan Simon ketika memberi nama baru.  Bagi setiap pengikut Yesus  ada peranannya sendiri, tetapi semua dipanggil untuk menjadi saksi Yesus yang membantu orang lain untuk datang kepada-Nya.   Â
    Â
Â
                                                       LANDASAN TEORITIS
Â