Mohon tunggu...
Donatus BhatoTaso
Donatus BhatoTaso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cogito Ergo Sum

Donatus Bhato Taso Mahasiswa Fakultas Filsafat-UNWIRA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanggilan Murid-murid Yesus Pertama (Makna Eksegetis Yohanes 1:32-45)

18 April 2022   09:50 Diperbarui: 18 April 2022   09:53 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstraksi

      Bagi kita orang kristen, apalagi saya sebagai seorang biarawan karmel, kita senantiasa mengidolakan Yesus Kristus  sebagai soko Guru yang menjadi sumber iman dan keselamatan kita.  Dan menjadi seorang kristen, menjadi seorang biarawan-biarawati itu merupakan panggilan yang paling mulia.  Kita adalah murid Yesus. Kristus memanggil kita untuk tinggal bersama-Nya, agar kita lebih mengenal Yesus dan semakin sadar untuk melakukan kehendak-Nya. Pengenalan kita akan Yesus dan terlebih kesediaan kita dalam melakukan kehendak-Nya adalah hal yang sangat penting untuk mencapai aktualisasi diri, yakni menjadi manusia yang sejati. Di dalamnya, kita bisa menemukan kisah indah bersama Yesus, yang kita kisahkan dalam kebersamaan kita, yakni dengan mencintai sesama. Masing-masing dari antara kita, ketika mencari dan bertemu dengan Tuhan tentu mempunyai kisahnya sendiri. Para murid Yesus yang pertama pun memiliki kisah khusus dan sederhana dalam pertemuan mereka dengan Yesus. Tanpa banyak basa-basi, para murid pertama langsung datang untuk bertemu dengan Yesus dan tinggal bersama-Nya. Dalam hal ini tampak kesiapsediaan dan iman para murid dalam mengikuti Yesus. Kita tahu bahwa setiap manusia memiliki keinginan untuk memperoleh yang lebih baik dalam hidupnya, terlebih menemukan jati dirinya. Setiap orang tentu berharap bertemu dengan sosok yang tepat agar dapat membantunya untuk sampai kepada kesejatian hidupnya. Injil hari ini mengungkapkan secara implisit kerinduan para murid untuk bertemu dengan Sang Guru. Panggilan Yesus atas murid-murid demi kepentingan Kerajaan Allah. Mereka menemukannya dalam diri Yesus sebagai Guru Sejati. Mereka pun tinggal dan belajar bersama-Nya, mengikuti dan melakukan apa yang dikatakan-Nya.

 

Kata kunci: Kepengikutan, murid,  Yesus dan panggilan

 

 

 

 

                                                                                                    PENDAHULUAN

      Terkait dengan pengarang Injil Yohanes, kita tidak dapat secara langsung menunjuk pada Yohanes, murid yang dikasihi oleh Yesus, karena dalam pencariaannya akan mendapatkan kesulitan terkait Yohanes Markus atau Lazarus atau yang lainnya. Menurut sumber eksternal, terutama dari tradisi kuno menyatakan bahwa Injil ini dikarang oleh Yohanes, anak Zebedeus. Hal ini ditegaskan juga oleh Iraneaus, uskup Lyon bahwa penulis Injil-Injil yang lain, Yohanes, yang bersandar dekat kepada-Nya dan menulis Injil ini di Efesus. Ketika kita membaca injil  Yonahes, sering kali kita temukan kesulitan  untuk mengerti  dan juga  keinginan untuk mengenal dan memahami  injil yang mendalam ini secara lebih mendalam pula.  Tradisi kristiani  berabad-abad lamanya menerima bahwa  Rasul Yohanes  menulis injil keempat berdasarkan ingatannya akan apa yang  pernah ia lihat dan dengar dari Yesus.  Dari sudut nilai historis, kitab seorang saksi mata ini pernah  dinilai lebih tinggi  dari bada kita Markus dan Lukas yang bukan saksi mata.

 Perbedaan yang menojol dari kisah Yohanes dengan ketiga  ketiga kisah sinoptik dimasa lampau sering dijelaskan dengan mengatakan bahwa Yohanes hanya  mau melengkapi apa yang ia  lihat belum ada dalam ketiga injil lainnya.[1] Yang paling menarik adalah beberapa kali penggunannya tanpa predikat, secara absolut " sebelum Abraham ada Aku ada".  Kristologi injil Yohanes yang tinggi mewarnai gambaran Yohanes tentang masa pelayanan Yesus.  Berbeda dengan Injil Markus, dalam injil Yohanes Yesus tahu segalahnya.  Dalam Injil Yohanes keselamatan itu ditujukan kepada semua orang. Lambang injil Yohanes  adalah burung rajawali, agaknya karena injil  ini mulai dari atas , mulai dari suatu penerbangan tinggi  yang memberikan pemandangan yang menakjubkan  atas seluruh sejarah  pewahyuan Allah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun