Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Suzanna dalam Budaya Malu-malu Kucing Film Indonesia

28 September 2018   07:40 Diperbarui: 29 September 2018   07:21 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak sekedar jual bodi, tatapan mata yang melotot dingin menghujam, suaranya yang lembut sayup-sayup bikin merinding menjadi paket komplet Suzanna yang sulit ditiru. Auranya kuat, membius dari awal hingga akhir film.

 Orang bisa lupa siapa yang main film Scream, Jelangkung, atau Ring tapi tak akan lupa Suzanna yang jadi Sundel Bolong. Suzanna, menjadi ikon film horor Indonesia.

Tidak heran, namanya sangat terkenal di sekolah-sekolah perfilman luar negeri. Film horor yang dibintanginya dianggap contoh yang tepat untuk studi kasus gender dan mesogini dalam industri film.

Bukan kutipan yang membanggakan, untuk perempuan Indonesia. Tetapi Suzanna lebih baik, dari pada artis-artis yang seliweran di film cuma dengan dress ketat,tank top,dan penutup dada seadanya. Sebagai actris, dia memang bisa berakting.

Bastian Meiressonne, seorang sutradara muda Prancis yang punya perhatian khusus pada perkembangan film Indonesia, ternyata pengemar film Malam Satu Suro. Lelaki ini bahkan membuat film dokumenter tentang kehidupan pribadinya dan kiprah Suzanna dalam film horor.

Suzanna Martha Frederika van Osch kelahiran Bogor 13 Oktober 1942. Memulai debut perdana dalam film Darah dan Doa (1950). Sudah jadi bintang film sejak usia 8 tahun, liku-liku hidupnya juga mirip film drama. 1974, pernikahanya dengan Dicky Suprapto seorang aktor dan produser film tiba-tiba putus begitu saja. Dicky, memutuskan untuk menikah dengan Rachmawati Soekarno.   Dari pernikahan mereka, lahirlah Didi Mahardika.

Suzanna tinggal bersama dua buah hatinya Arie dan Kiki Maria. Seperti peranya di film yang kebanyakan introvert, aslinya Suzanna juga tak suka mengumbar masalahnya pada orang lain. Tekanan sosial perceraian yang semakin keras karena Suzanna, Dicky, dan Rachma adalah publik figur yang jadi sorotan masyarakat. 

Akhirnya pertahanan perempuan kalem ini rontok juga. Pada suatu saat, sampai titik yang tak sanggup lagi dihadapi. Ia memutuskan, menyudahi hidup bersama kedua anaknya. Bensin sudah membasahi kasur dan seluruh kamar tidur, tinggal menyalakan korek api.

Rencana bunuh diri batal karena Arie, putra pertamanya memohon diberi waktu untuk membahagiakan Mama Suzanna sebelum mati. Suzanna menyerah, ia mengabulkan permintaan Arie untuk melanjutkan hidup mereka.

Tragedi belum berakhir, suatu malam di tahun 1977 Arie dikabarkan terkapar kehabisan darah, ABG ganteng itu, kena tusukan pisau anak seorang pejabat tinggi orde baru.

Arie Adrianus Suprapto, meninggal pada umur 17 tahun. Suzanna yang di film ganas, bengis tanpa ampun hari itu menangis terpuruk dalam luka yang tak akan pernah kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun