Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sriwijaya, Poros Maritim dan Asian Games 2018

10 Agustus 2018   13:21 Diperbarui: 11 Agustus 2018   06:25 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebudayaan.kemdikbud.go.id

Foto: donapalembang
Foto: donapalembang
RISET itulah yang membedakan antara SEJARAH  dan DONGENG. Coedes tak dikenal sebagai  Coedes yang sekarang kalu dia hanya copas dari apa saja yang ditulis  H.Kern tentang Sriwijaya  adalah nama seorang Raja. Kalian  itu, sejarawan bukan pustakawan.

Hari terakhir ditutup dengan pembacaan rumusan berdasarkan hasil dari diskusi pleno dan panel selama kegiatan berlangsung. Tim perumus yang terdiri dari Kasijanto Sastrodinomo (UI) sebagai ketua, Farida Ratu Wargadalem (MSI Sumsel) sebagai sekretaris, dan 4 orang anggota yang terdiri dari Agus Widiatmoko (Direktorat Sejarah), Didik Pradjoko (UI), Budi Wiyana (Balar Sumatera Selatan), dan Anastasia Swastiwi (BPNB Tanjung Pinang) berhasil membuat 7 rumusan yang perlu ditindaklanjuti berdasarkan hasil dari diskusi pleno dan panel selama kegiatan berlangsung.

Adapun rumusan tersebut adalah:

  • Perlu pembentukan pusat studi Sriwijaya.
  • Perlu penggalian sumber-sumber asing di berbagai negara.
  • Perlu peraturan daerah yang mengatur tentang penyelamatan cagar budaya.
  • Perlu penguatan tindakan penyelamatan cagar budaya dan lingkungan.
  • Perlu pengkajian nilai-nilai budaya komunitas indigenous.
  • Perlu penyebarluasan pengetahuan sejarah melalui teknologi dan media digital.
  • Perlu pengkajian lebih intensif tentang kemaritiman.

 Saya berharap dapat bertemu  dan mendengar  paparan  Arkelogis  John Norman Miksic.  Beliau, contoh  yang bagus bagi  sejarawan dan arkeologist muda. Mantan tentara ini, amat tekun menelusuri sajarah Sumatra dari  Aceh sampai Lampung. Nama besarnya tidak didapat dari nongkrong saja di depan komputer, tapi menebas hutan dan menggali tanah untuk menemukan bukti yang bisa dipertangung jawabkan.

Foto: donapalembang
Foto: donapalembang
Tidak beruntung,  Professor SEAS- national Univ Of Singapore ini  tak dapat hadir karena tak enak badan.  Alhasil, makalah yang harusnya beliau bawakan dibacakan oleh arkeologist yang tak kalah hebatnya Dr. Edward McKinnon  dari Nalanda Sriwijaya Center ISEAS Singapura.

Meskipun  belum tahu, bagaimana  makalah-makalah dalam seminar ini bisa digunakan dalam menunjang program Nawacita Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Setidaknya ada secercah harapan, tahun ini orang dari seluruh penjuru Asia datang lagi ke Palembang. Ekspansi militer dan jurus dagang Sriwijaya berganti dengan Diplomasi Olahraga Asian Games 2018. Setelah ratusan tahun tersembunyi sekali lagi Sriwijaya, sekali lagi Palembang kembali dicari orang di peta dunia. Pertempuran laut, beralih adu cepat,adu kuat,adu tinggi di Jakabaring.

Asian Games 2018  Jakarta -Palembang, menjadi pertanda baik  untuk kebangkitan Indonesia menjadi  Poros Maritim Dunia **** donapalembang 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun