Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Obyek Wisata Palembang 80 Hari Menjelang Asian Games 2018

28 Mei 2018   13:09 Diperbarui: 30 Mei 2018   04:54 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bayangkan gimana rasanya melihat Guide yang dibayar untuk memandu, ternyata selama perjalanan kerjanya main HP doang. Atau Guide  yang duduk manis di Museum  Taman Purbakala Sriwijaya, sementara tetamu dibiarkan keliling sendiri, alasanya karena  kan sudah ada keterangan pada setiap benda.  

Juga Pramuwisata sejak mendarat sampai kembali naik Getek di Pulau Kemaro, sama sekali tidak ngomong apapun pada wisatawan. Karena tak mau  wisatawan melanga-melongo sendiri di ODTW, saya langsung ambil alih memandu mereka. Dan lucunya Guide itu tetep diam saja, seolah tidak merasa bahwa harusnya itu tugasnya. Yang saya ceritakan ini Guide yang sudah terdaftar loh.

Rasanya sudah cukuplah, segala macam pelatihan yang diberikan Disbudpar kepada para Pramuwisata.Tetapi kenapa zonk saat dilapangan ?

Dapat berbahasa asing dengan baik, itu modal menjadi guide.Tetapi mengerti dan tahu bagaimana menarik minat dan membuat wisatawan terkesan itu soal lain.  Menjadi Pramuwisata, ibarat kata kita menjadi aktor dan aktris drama. Kita harus menghidupkan sebuah cerita. Karena kesal dan yakin saya bisa lebih baik, saya berniat mengurus lisensi Guide resmi.

Empat tahun lalu, saya mencoba mencari informasi kepada Ketua HPI sekarang (yang kebetulan juga PNS Disbudpar Sumsel sekaligus pemilik sebuah Biro perjalanan) tentang kapan recruitmen atau sarat untuk mendapat lisensi Pemandu Wisata Palembang. Tanpa salam penutup, telepon saya langsung diputus begitu saja tanpa informasi.

Kesan yang saya dapat adalah HPI di Palembang atau Sumsel pada umumnya itu semacam club eksklusif. Hanya orang dalam atau koleganya saja yang tahu. Tak ada pengumuman recruitment dan sulit sekali mendapat formulir pendaftaran.

Dengan situasi seperti itu, bagaimana bisa mengharapkan di Palembang ketemu Guide yang benar-benar punya passion di bidang ini. 

Seorang pemandu yang bisa diajak berdiskusi, bagaimana cara mengembangkan ODTW. 

Guide kreatif yang bisa dengan menarik bercerita tentang sejarah sesuatu yang biasa saja menjadi luar biasa.

dokpri
dokpri
PelatihanPeningkatan Kapasitas SDM Pariwisata di Destinasi Wisata Sejarah Religi, Tradisi dan Seni Budaya diisi dengan meminta komunitas mengidentifikasi masalah dan usulan perbaikanya di ke tiga ODTW. 

Setelah presentasi dari tiga komunitas plus blogger, acara ditutup dengan pesan untuk lebih keras menyiapkan ODTW menyambut Asian Games yang akan tiba 80 hari lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun