Selain itu, keberhasilan Slank formasi 13 ini, menginspirasi bagi band-band generasi dibawahnya untuk menembus dapur rekaman. Sebut saja Dewa19, Gigi, Flower, Kidnap Katrina dan masih banyak lagi.
Rupa-rupanya, kesuksesan tidak selalu berakhir indah. Kesuksesan Slank ternyata mampu mengubah kepribadian masing-masing personil. Ketenaran dan finansial yang melimpah membuat gaya hidup anak muda tenar ini lambat laun mulai diracuni oleh narkoba.Â
Sampai akhirnya, kebiasaan buruk ini mulai mengganggu proses kreatif Slank dalam bermusik. Gaya hidup yang semakin tidak terkendali akibat pengaruh narkoba membuat Bimbim resah. Pada tahun 1996, setelah Slank merilis album kelima yang diberi judul Minoritas, Bimbim resmi melayangkan surat pemecatan terhadap 3 personilnya Pay, Bongky dan Indra Qadarsih.
Menurut Pay sendiri, momen pemecatan ini adalah masa terkelam dalam kehidupannya. Dia mengaku berada dalam titik terendah kehidupan pribadi dan karir bermusiknya.Â
Bagaimana tidak, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah dipecat dari Slank yang notabene adalah ladang penghasilannya, Pay juga harus menyelesaikan masalah pribadinya dengan narkoba.
Tetapi bakat dan kemampuan memang tidak pernah menipu. Kendatipun Pay, pria Batak yang bernama asli Parlin Burman Siburian ini sudah dipecat dari Slank, kreativitas bermusiknya tidak mati.Â
Pay terus berusaha berkarya dari jalur musik yang sudah lama ditekuninya. Malah pada Tahun 1997, proyek solo karir Pay yang menelurkan album berjudul Bungaku Hilang berhasil menyabet penghargaan sebagai vokalis terbaik.Â
Begitu juga dengan proyek musiknya dengan Ahmad Dhani di Ahmad Band berhasil mendapatkan penghargaan sebagai album rock terbaik.
Kemampuan Pay sebagai gitaris mumpuni memang tidak diragukan lagi, seperti yang pernah dilontarkan pengamat musik, Bens Leo. Bens Leo mengatakan notasi yang dimainkan oleh Pay sangat unik. Bens Leo juga menambahkan, notasi unik itu mungkin tercipta karena latar belakang Pay yang belajar bermain gitar secara otodidak. Â
Kendatipun begitu, sesungguhnya yang membuat Pay tetap eksis dalam industri musik tanah air adalah talenta lain yang dimilikinya, yaitu kemampuan sebagai pencipta dan produser lagu. Kemampuan ini kemudian terbukti setelah Pay mendirikan studio Palu.Â
Nama Studio yang merupakan gabungan  inisial namanya dengan temannya pemilik studio, Lukman Hakim, berhasil mengorbitkan banyak penyanyi dan band baru ke industri musik tanah air.Â