Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

China Kembali Berulah, Kapal Bakamla "Scramble" Kapal Coast Guard China

14 September 2020   15:54 Diperbarui: 14 September 2020   17:28 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal China Coast Guard 5204 (sumber : Tribunnews.com)

Sebagai referensi, boleh dibilang, hanya 4 unit kapal BAKAMLA yang mampu berlayar di Laut Natina Utara pada musim angin utara, salah satunya kapal yang diturunkan kemarin, KN Nipah. Selain ke-4 unit kapal tersebut, armada yang ada, hanya berukuran kurang 60 m, sangat riskan berlayar di musim angin utara, dengan ketinggian ombak, 2 - 6 m.

KN Tanjung Datu 110 m (indomiliter.com)
KN Tanjung Datu 110 m (indomiliter.com)

Mengutip rilis berita BAKAMLA, insiden masuknya Kapal Coast Guard China sudah dapat diselesaikan dengan baik, kapal China sudah keluar dari ZEE Laut Natuna Utara. Tetapi melihat ambisi China untuk menguasai 90% wilayah LCS, sepertinya kejadian ini akan terus berulang, selama China tidak menghargai UNCLOS.

Hal terdekat yang dapat dilakukan oleh Pemerintah adalah menyelesaikan regulasi Peraturan Pemerintah turunan UU No. 32 tahun 2014 tentang Kelautan. 

Karena Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penjagaan Laut dan Pantai, merupakan payung hukum yang sangat dibutuhkan untuk menggabungkan BAKAMLA dan KPLP dalam tataran teknis dan operasional. Tambahan armada kapal dari KPLP pastinya akan semakin memperkuat BAKAMLA mengamankan Laut Natuna Utara.

Apa boleh buat, apabila mengikuti petuah dari Jenderal perang dari China, Sun Tzu, "Jika Anda tahu siapa musuh Anda dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut dengan hasil dari seratus pertempuran yang terjadi". Sebelum konflik meledak di laut china selatan, Indonesia sudah harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang.

Mumpung belum terjadi, China sudah mempersiapkan diri. Nah, sebagai Negara Poros Maritim Dunia, Indonesia tidak boleh ketinggalan.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun