Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tepatkah Panti Werda Jadi Pilihan Tempat Jalani Masa Tua?

31 Oktober 2024   16:58 Diperbarui: 1 November 2024   12:44 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak tak tahu diri, masa orang tua ditempatkan tinggal di panti jompo?"

Pernyataan itu terlontar dari mulut salah seorang rekan, setelah mendengar rencana seorang rekan lain di gereja yang hendak memondokkan orang tuanya di sebuah panti werda atau panti jompo.

Pernyataan seperti ini bukan hal yang baru. Bisa dimaklumi itu sebuah pernyataan khas dalam konteks budaya kita, budaya Timur yang belum terbiasa menempatkan orang tua menghabiskan masa tuanya tinggal di panti werda.

Banyak yang merasa tabu dan tak pantas melakukannya. Ada juga yang secara diam-diam melakukannya, tak ingin diketahui orang lain selain keluarga karena merasa malu. Ya, malu dianggap anak yang tak tahu balas budi pada orang tua.

Apakah harus demikian? Sebegitu tabukah keberadaan panti werda? Atau, jangan-jangan dengan banyaknya panti werda yang dapat dijumpai saat ini, menandai keberadaannya sebagai pilihan tepat bagi para lansia menjalani hari tua?

Menjawab pertanyaan ini mungkin bisa dilakukan dengan melihat dari sisi yang berbeda yaitu dari pengalaman para lansia yang tinggal di panti werda. Menengok pengalaman dan manfaat yang dirasakan mereka saat tinggal di panti werda.

Beberapa tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi sebuah panti werda di derah Lembang, Bandung, Jawa Barat, bernama Yayasan Rumah Orang Tua Tuna Netra Ebenhaezer.

Kisah kegiatan saya di panti werda itu sempat saya ceritakan di artikel Kompasiana saya, ditayang tanggal 24/11/2023, berjudul, "Lagu Als U In Nood Verkeert dalam Kisah Oma Sumiatun dan Puisinya." Jangan lupa dikujungi ya, hehe.

Apa yang ditemukan saat kunjungan itu selain oma Sumiatun dengan kisahnya, tentu kisahan para lansia soal bagaimana pengalaman mereka tinggal di panti werda, dan informasi yang didapat dari pengurus panti werda.

Beberapa kisah bisa dikisahkan seperti berikut.

Ragam Kegiatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun