"Ya, tentu tidak!" langsung disambut Pendeta, sejurus kemudian melanjutkan ...
 "Hal lain yang juga penting perlu diingat bahwa Allah itu terbiasa mengakomodasi diri-Nya sendiri pada ciptaan-Nya. Maksudnya Ia suka menyatakan diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Memang benar bahwa Ia tidak dibatasi waktu pagi, siang, atau malam seperti kita. Namun, Ia memilih untuk menyatakan diri-Nya dalam kerangka waktu kita. Ia bahkan tak segan-segan hidup dalam keterbatasan waktu ciptaan-Nya. Contohnya bagaimana Yesus sebagai Allah membatasi diri-Nya sebagai manusia, hidup dalam waktu kita. Atau contoh lain yang menarik dalam kisah Perjanjian Lama pada saat TUHAN akan menghadirkan tulah kematian semua anak sulung di Mesir, tertulis: Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir" (Keluaran 12:12a).
"Joni, jika sekarang kamu bertemu kembali dengan ibu pemimpin pujian itu, atau bertemu dengan pencipta lagu itu lalu bertanya pada mereka, apakah saat membuat lagu itu atau menyanyikannya mereka sedang sengaja membatasi Allah dalam waktu mereka? Saya yakin mereka akan menjawab tidak! Saya percaya mereka bahkan tidak bermaksud merendahkan Allah ...
Nah, belajar dari pengalaman itu, sepertinya kita perlu lebih bermurah hati dalam menilai orang lain. Tak perlu merasa diri dan ajaran kita paling benar lalu sombong, mudah menghakimi orang lain. Saya kira itu yang bisa saya tanggapi dari pertanyaanmu sebelumnya!" pungkas Pendeta mengakhiri.
Demikian kisah Joni yang bingung!
"Masah sih ada cerita demikian? Seandainya itu hanya fiksi, tegah banget beri kesan jelek pada seorang pendeta seperti itu!" mungkin saja Anda menanggapi demikian.
Sebelum Anda terlampau jauh bersuudzon alias berburuk sangka, saya tegaskan! Cerita tadi bukan fiksi. Itu true story alias kisah nyata. Itu pengalaman pribadi saya beberapa tahun silam. Sayalah si Joni itu. Sengaja saya ubah nama, biar keren ajah, haha. Ibu pemimpin pujian tadi adalah seorang dokter, sampai renungan ini dibuat beliau masih aktif berdinas disalah satu RS Ambon.
"Wah, kok bisa ada pendeta seperti itu? Siapa sih namanya? Gereja mana sih asalnya? Bagaimana sih pengajaran Alkitabnya?" anda bertanya lagi. Ssst! Sudahlah, tak perlu ikut-ikutan bingung, cukup saja Joni yang pernah bingung! []
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI