Untuk saran dan kritik atas tulisan anak, tunggu sampai anak betul-betul mulai menganggap diri mereka penulis karena saat itu mereka lebih berminat pada cara-cara menulis yang lebih baik. Namun, tetap usahakan memberi saran dan kritik dengan cara yang hati-hati.
Ketiga, Jangan Membaca Tulisan Anak Tanpa Seizin Mereka.
Jangan pernah membaca tulisan anak jika tanpa seizin mereka! Tunjukan saja kalau Anda tertarik dengan tulisan mereka dan untuk membacanya mintalah izin terlebih dulu dan jangan memaksa atau mencuri-curi untuk membaca tulisan anak.
Keempat, Jangan Menyensor Tulisan Anak.
Tulisan anak yang betul-betul tidak bisa diterima biasanya hanyalah musiman. Jangan khawatir ketika hal itu terjadi karena masa tersebut akan berakhir juga. Karenanya Anda tak perlu menyensornya bila tak ditemui hal yang tak patut dalam apa yang ditulis anak.
Bersyukur dan bergembira saja karena anak memperlihatkan tulisannya yang seperti itu kepada Anda. Itu berarti mereka mempercayai Anda.
Kelima, Mendorong Anak untuk Menulis Sesuatu yang Disenangi
Seperti halnya membaca, selera menulis anak bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, doronglah mereka untuk menulis sesuatu yang mereka senangi.
Tidak menjadi masalah apa jenis tulisan anak. Malahan, semakin banyak jenis tulisan yang dibuat, semakin terampil pula mereka jadinya.
Demikian beberapa hal yang bisa diusulkan untuk diaplikasikan, entah oleh Anda sebagai orang tua, pembimbing atau guru sekolah dalam menumbuhkan minat menulis pada anak. Semogah bermanfaat![]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H