Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Mama atau Papa? Menengok Peran Kedua Orang Tua Bagi Pertumbuhan Anak!

15 Mei 2024   14:05 Diperbarui: 15 Mei 2024   14:33 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui peran seorang ayah, anak belajar tentang keberanian, diskusi, pemecahan masalah, logika pengambilan keputusan, kemadirian, ketegasan, serta harga diri sebagai laki-laki. Semua itu dapat dilakukan pada saat anak bermain, bercanda, ataupun secara sengaja bertukar pikiran dengan ayah.

Pada prinsipnya, ketika terjadi kontak mata, sentuhan, belaian, ataupun candaan dengan seorang ayah, akan berarti bagi perkembangan anak. Bisa jadi, ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak akan membuat kecerdasan anak menjadi lebih tinggi karena logika dan pemecahan masalah yang diajarkan seorang ayah.

Bila terjalin hubungan yang baik secara emosi antara seorang anak dengan ayahnya, menurut Handayani dalam bukunya How to Raise Great Family (2023), akan menciptakan perasaan pada anak bahwa dirinya dicintai, dihargai, dan dipedulikan. Kondisi ini akan memunculkan rasa aman secara emosional, yang selanjutnya perasaan aman ini akan membantu anak memiliki percaya diri ketika berinteraksi dengan lingkungan. Sebaliknya bila tak terbentuk hubungan ini berakibat anak kurang mandiri, takut menjalin hubungan dengan orang lain, serta menjadi pribadi yang rapuh.

Dalam konteks khusus bagi anak laki-laki, peran seorang ayah membantu anak menemukan jati dirinya. Ayah adalah model bagi anak laki-laki sehingga apapun yang dilakukan oleh seorang ayah akan ditiru oleh anak laki-lakinya.

Dengan demikian ketiadaan figur dan peran seorang ayah akan berdampak negatif bagi seorang anak.

"Pernikahan Anak Julia" (Sumber: Dokpri)

Peran Ibu.

Sebagaimana seorang ayah, demikian peran seorang ibu begitu penting dalam pengasuhan seorang anak. Sebegitu penting maka ia sering digambarkan sebagai sekolah pertama untuk anak.

Sejak dalam kandungan misalnya, anak sudah merasakan kasih saying dan pendidikan dari seorang ibu. Karena sejak dalam kandungan, baik secara fisik maupun emosi kedekatan antara ibu dan dan anak telah terjalin secara alamiah. Tanpa disadari setiap perbuatan ibu, baik ataupun buruk, terekam oleh anak secara alami walau masih dalam kandungan. Hal ini kemudian akan berdampak bagi anak setelah lahirnya.

Menurut Handayani dalam bukunya How to Raise Great Family (2023), dibalik sosok ibu yang lembut, ramah, mengasuh dan merawat, darinya anak belajar tentang kemampuan berbahasa, sikap menolong, mengalah dan mengasuh. Karenanya lebih lanjut dikatakan Handayani, ketika anak  hanya berinteraksi dengan salah satu figure saja maka akan ada ketimpangan yang terjadi.

Dalam konteks yang lebih luas, dalam keluarga, menurt Gunarsa dan Gunarsa dalam bukunya Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga (2000), peran ibu adalah memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikis, merawat dan mengurus keluarga. Ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak sebagai contoh dan teladan, manajer yang bijaksana, serta memberi rangsangan dan pelajaran.

Berperan baik ibu melakukan perannya, menurut Gunarsa dan Gunarsa, akan lahir generasi yang unggul dan berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun