Apakah fokus liburan?
Selama ini mungkin banyak kita melihat fokus liburan bersama keluarga hanya pada aktivitasnya. Sebenarnya, fokus liburan itu bukanlah pada aktivitas melainkan kebersamaan.
Seorang kolektor lukisan, sebagaimana dikisahkan Julianto Simanjuntak dalam bukunya "Merekayasa Lingkungan Anak", mengatakan, "Keluarga yang akrab adalah lukisan terindah yang pernah saya lihat."
Pendapat itu membenarkan bahwa kebersamaan keluarga adalah kemewahan yang selalu ada dekat kita. Memahami ini bisa menjadikan keasyikan berlibur bukan pada tempatnya semata, melainkan lebih pada kebersamaan keluarga.
Karenanya masa liburan dapat dimanfaatkan guna menanamkan nilai kebersamaan antara anggota keluarga melalui komunikasi dan aktivitas bersama.
Dan saat tak sempat berlibur ke luar kota karena berhalangan atau dana yang terbatas, maka waktu libur dapat dihabiskan di rumah dalam kebersamaan dengan keluarga.
Bagaimana menyetting liburan di rumah bersama keluarga?
Liburan di rumah dapat dinikmati bersama keluarga dengan menyettingnya dalam aktivitas misalnya, sebagai berikut:
Pertama, mengevaluasi perjalanan hidup yang dilewati sepanjan tahun secara bersama. Banyak kemajuan bisa dibicarakan menjadi motivasi untuk lebih baik, dan tentu kekurangan yang bisa diperbaiki ke depan. Setelah itu bisa didoakan bersama.
Kedua, liburan akhir tahun dapat digunakan untuk merencanakan tujuan dan sasaran pribadi dan keluarga di tahun berikutnya. Di sini orang tua dapat mengasah cita-cita anak, dan melatih mereka menetapkan sasaran hidup setiap tahun.
Ketiga, menikmati berbagai games atau permainan yang bisa dilakukan bersama. Sambil mengobrol, bercanda yang bisa mengikat hati sesama anggota keluarga.