Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Andai Jeka Saragih Diminta Memotivasi Pemain Timnas Garuda Indonesia

1 Desember 2023   07:21 Diperbarui: 1 Desember 2023   10:05 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andai Jeka Saragih Diminta Memotivasi Timnas (Sumber: Ayo Cirebon)

Andai Jeka Saragih Diminta Memotivasi Pemain Timnas Garuda Indonesia

Jika ada petarung MMA (Mixed Martial Arts) Indonesia yang tengah berbahagia hampir dua pekan ini, ia adalah Jeka Saragih.

Apa pasal? Petarung berusia berusia 28 tahun asal daerah Simalungun Sumatera Utara itu, baru saja mengukir sejarah baru menjadi fighter Indonesia pertama yang bisa merebut kemenangan di ajang berkelas, UFC.

Debut manis Jeka itu berlangsung dalam UFC Fight Night 232 di UFC Apex, Las Vegas, Minggu (19/11/2023) dini hari WIB. Jeka menang KO atas Lucas Alexander petarung asal Brasil pada ronde pertama dalam waktu 1 menit 31 detik.

Bahagia Jeka juga beralasan. Dialah petarung MMA Indonesia pertama berpenghasilan terbesar pasca debut itu. Jeka mendapatkan gelontoran pundi-pundi rupiah setidaknya Rp1,381 miliar, belum dengan pembayaran lain seperti royalti, gaji tambahan, dan lainnya.

Sama seperti kebanyakan kita terbiasa menyorot kebahagian seseorang hanya pada pencapaian bukan prosesnya. Begitu juga seperti saya melihat pencapaian Jeka. Nampakkan saat memulai tulisan ini? Ah, bisa jadi Anda juga.

Karena kebiasaan itu misalnya, kita luput melihat perjuangan luar biasa Jeka menggapai asanya bertarung dan menang di ajang sebesar UFC. Ternyata pengorbanan dan kerja kerasnya luar biasa besar untuk menggapai mimpinya itu.

Awal merintis karir di UFC, demi fokus dan konsentrasi berlatih Jeka rela berpisah  dari keluarganya untuk menjalani latihan di AS sejak mengikuti program Road to UFC yang digelar pada Juni 2022.

Terpisah dari keluarga bukanlah hal mudah. Saat konferensi pers beberapa saat setelah debutnya seperti dilansir chanel YouTube MMA Junkie, Jeka manyatakan meninggalkan keluarga, anak dan istrinya adalah sebuah perjuangan. Ia harus melawan rasa kangen.

Namun masa persiapan menuju debutnya tak kurang dimanfaatkan Jeka dengan serius. Kegigihan dan semangatnya dalam berlatih membuatnya mendapat julukan spesial dari pelatih, si 'anjing gila'.

"Karena saya enggak pernah menyerah dalam latihan. Baru sampai disuruh sparring saya tetap saja (ikut instruksi pelatih)," kata Jeka menjelaskan asal muasal julukan spesial itu, sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com.

Perjuangan keras Jeka tak sebatas melawan kangen dan kerasnya latihan fisik. Ia berhadapan dengan tekanan psikis yang luar biasa pasca kalah TKO di final Road To UFC dari Anshul Jubli petarung asal India saat duel di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (5/2/2023).

Pasca kekalahan itu ia banyak mengalami hujatan dan hinaan dari fans-fansnya yang menilai dirinya tak akan pernah bisa bertarung di Octagon (UFC).

"Jangankan pasar taruhan yang menganggap kecil saya, bahkan sekampung saya pun meragukan saya bisa bertarung di Octagon ini." tanggapan Jeka ketika ditanya soal bursa taruhan yang menganggapnya underdog saat konferensi pers pasca debutnya, dikutip dari chanel YouTube MMA Junkie.

Timnas Indonesia (Sumber: BOLA.COM)
Timnas Indonesia (Sumber: BOLA.COM)

Bercermin dari pengalaman suka duka proses Jeka merintis capain bahagianya, saya menaruh asah semogah pengalaman yang sama dialami oleh Timnas Indonesia kala menjalani pertandingan selanjutnya di tahun 2024.

Ada kemiripan kondisi dialami Timnas Indonesia dengan yang dialami Jeka Saragih pasca hasil buruk Timnas dikalahkan Irak dan ditahan imbang Filipina dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia putaran ke dua group F. Sama seperti Jeka, Timnas mengalami bully oleh para fansnya.

Pemain Timnas mengalami banyak hujatan hingga suara miring mendesak mundur head coach Timnas, Shin Tae-yong.

Dalam asa itu saya berandai-andai bagaimana jika Jeka Sargih diminta memotivasi para pemain timnas yang akan melangsungkan program TC  di Turkey (20'12'2023 - 06'01'2024). Kemungkinan Jeka akan menjadikan pengalamannya mencapai kemenangan kemarin menjadi motivasinya bagi pemain Timnas, seperti berikut:

Pertama, menjadikan TC di Turkey kesempatan fokus dan konsentrasi berlatih secara fisik dan teknik meningkatkan kualitas permainan.

Tentu motivasi Jeka itu, lahir dari pengalaman yang telah terbukti tak sia-sia hasilnya.

Menarik, Jeka bahkan menjadikan kesempatan berlatih di luar negeri sarana mengalahkan hambatan secara emosi, melalui gigih berlatih. Ini menjadi motivasi sama bagi pemain Timnas untuk meningkatkan mentalitas, hal dalam diri mereka yang terlihat anjlok di laga sebelumnya melalui latihan serius di Turkey.

Kedua, menjadikan setiap hujatan dan hinaan sebagai pembangkit motivasi dan semangat mengalahkan lawan.

Dalam konferensi pers usai debutnya Jeka mengkisahkan bahwa semua hujatan dan penilaian yang mengecilkan dirinya dijadikannya pemicu semangat untuk menghabisi setiap lawannya.

Dengan semua hujatan dan hinaan yang dialami pemain Timnas pasca kekalahan sebelumnya, motivasi Jeka ini bisa jadi penyemangat bagi pemain Timnas meraih kemenangan dengan mengalahkan lawannya di laga berikutnya.

Ketiga, saat bertanding terus berjuang tak berhenti sampai wasit menghentikan pertandingan.

Dilansir dari UARA.Net, ketika menjelaskan mengapa ia masih terus memberi pukulan ketika lawannya terjatuh? Jeka menjawab hal itu diperbolehkan dalam duel MMA.  Bahkan, "Sebelum wasit menyetop pertarungan, kita tidak boleh berhenti." ujar Jeka.

Apa yang dikemukakan Jeka itu bisa menjadi motivasi tersendiri bagi pemain Timnas. Saat bertanding apapun hasilnya tetap menjaga asa untuk menang dengan terus berjuang sampai wasit meniup peluit akhir pertandingan.

Demikian mungkin motivasi yang akan diberikan Jeka Saragih pada pemain Timnas Indonesia andai ia diminta melakukannya. Andai!

Saya sendiri tak pasti apakah motivasi dalam tulisan ini bisa dibaca pemain Timnas. Semogah saja demikian. Namun sekalipun tidak, harap saya semogah ke depan Timnas Indonesia makin berkembang lebih baik. Makin meraih prestasi lebih tinggi. Semogah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun