Menarik, Jeka bahkan menjadikan kesempatan berlatih di luar negeri sarana mengalahkan hambatan secara emosi, melalui gigih berlatih. Ini menjadi motivasi sama bagi pemain Timnas untuk meningkatkan mentalitas, hal dalam diri mereka yang terlihat anjlok di laga sebelumnya melalui latihan serius di Turkey.
Kedua, menjadikan setiap hujatan dan hinaan sebagai pembangkit motivasi dan semangat mengalahkan lawan.
Dalam konferensi pers usai debutnya Jeka mengkisahkan bahwa semua hujatan dan penilaian yang mengecilkan dirinya dijadikannya pemicu semangat untuk menghabisi setiap lawannya.
Dengan semua hujatan dan hinaan yang dialami pemain Timnas pasca kekalahan sebelumnya, motivasi Jeka ini bisa jadi penyemangat bagi pemain Timnas meraih kemenangan dengan mengalahkan lawannya di laga berikutnya.
Ketiga, saat bertanding terus berjuang tak berhenti sampai wasit menghentikan pertandingan.
Dilansir dari UARA.Net, ketika menjelaskan mengapa ia masih terus memberi pukulan ketika lawannya terjatuh? Jeka menjawab hal itu diperbolehkan dalam duel MMA. Â Bahkan, "Sebelum wasit menyetop pertarungan, kita tidak boleh berhenti." ujar Jeka.
Apa yang dikemukakan Jeka itu bisa menjadi motivasi tersendiri bagi pemain Timnas. Saat bertanding apapun hasilnya tetap menjaga asa untuk menang dengan terus berjuang sampai wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Demikian mungkin motivasi yang akan diberikan Jeka Saragih pada pemain Timnas Indonesia andai ia diminta melakukannya. Andai!
Saya sendiri tak pasti apakah motivasi dalam tulisan ini bisa dibaca pemain Timnas. Semogah saja demikian. Namun sekalipun tidak, harap saya semogah ke depan Timnas Indonesia makin berkembang lebih baik. Makin meraih prestasi lebih tinggi. Semogah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H