Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mahfud Tak Setuju Referendum?

31 Mei 2019   21:10 Diperbarui: 31 Mei 2019   21:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dengan ucapan-ucapan Anda yang 'ngawur', peluang Anda kini tertutup sudah. Sebagai intelektual yang pendapatnya didengar, Mahfud MD harusnya banyak berjaga. Termasuk menjaga lisannya.

Konflik di negara ini banyak disebabkan lisan yang tak terjaga. Kasus Ahok, misalnya, atau kasus-kasus lainnya. Tokoh publik harusnya bicara yang meneduhkan, bukan menggunakan konotasi tuduhan.

Banyaklah berzikir ketimbang menuduh. Banyaklah memberi motivasi sehingga menjadi motivator, bukan menjadi provokator. Jangan terlalu sering membela penguasa. Anda terlalu sering diam ketika anak bangsa ditembak.

Pada saat dibutuhkan bicara, Anda malah diam. Sementara di saat diharuskan akan diam malah bicara dengan narasi tuduhan. Makin jelas ke mana arah politik Mahfud MD, makin tampak pula ia tak patut dijadikan teladan.

Demi masa depan bangsa dan negara, Mahfud MD sudah saatnya banyak diam. Jika ingin bicara, sebaiknya dengan data, bukan emosional. Jika tokoh publik tak lagi rasional, maka hilang sudah rasional awam pada umumnya. Akhirnya, kekerasan dijadikan solusi, padahal itu sangat tidak kita inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun