Pandangan pesimisme Dahlgren ini belum cukup. Jurnalistik dalam jaringan sejatinya telah menggerogoti praktik ideal seorang wartawan dalam melakukan kerja profesionalnya. Kecepatan untuk menyajikan berita dalam hitungan menit demi menit yang dianggap menjadi keunggulan jurnalisme online, sangat berpotensi menimbulkan masalah keberimbangan dan akurasi. Tantangan besar wartawan media dalam jaringan adalah menyeimbangkan usaha menyajikan berita ke audiens secara cepat menit demi menit dengan standar tradisi jurnalistik yang ideal seperti adil,lengkap, seimbang, dan akurat (Lasica, 2001:4). Namun tantangan itu cenderung tidak mudah untuk di taklukkan karena realitanya, "kecepatan seringkali dinilai lebih penting dari verifikasi"
Lebih lanjut, isu negatif berikutnya dari dampak teknologi media baru berfokus pada nilai keprofesian wartawan. Spyridou et. al. (2013) menyatakan media baru telah menyebabkan jurnalisme berada pada suatu fase ketidakjelasan ( state of flux) karena sedang mengalami perubahan cepat dan terstruktur hingga berdampak tidak hanya pada praktik, produk, namun juga pada keprofesian.Aspek keprofesian ini menjadi terimbas terutama tatkala jurnalisme bersentuhan dengan teknologi media baru di era web 2.0 yang lebih menekankan mengagement , ekspresi diri, dan model baru audiens.
Perkembangan teknologi media baru, menurut Witschge dan Nygren (2009), juga telah mengubah relasi jurnalis dengan audiens. Jurnalis tidak lagi memiliki posisi akses eksklusif kepada narasumber berita dan ruang publik. Dewasa ini, dengan kehadiran media baru berfitur UGC, baik sumber berita dan audiens dapat membangun channel sendiri untuk masuk ke ruang publik sehingga makin menggerus fungsi jurnalis sebagai gate keeper"
Daftar pustaka:
http://www.academia.edu/9722867/MEREVISI_JURNALISME_SEBAGAI_PROFESI_DI_ERA_DIGITAL_
TELAAH_PENGARUH_TEKNOLOGI_MEDIA_BARU_DALAM_PRAKTIK_JURNALISTIK_DI_INDONESIA
http://www.academia.edu/5949941/Mengenal_Konvergensi_Media
http://41809085.blog.unikom.ac.id/sisi-positif-dan.654
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H