Melihat ulah tersebut, salah seorang warga mendatangi Kepala Suku Mahuze, Barnabaz Mahuse. Dirinya mengatakan "Jika mereka mencabut plang yang sudah diikat dengan daun kelapa, mati orang itu". Saya tidak tahu apa maksudnya, namun yang jelas Marga MAHUZEs tetap menolak tanahnya dijual kepada investor.
Tidak hanya itu, mereka juga kerap mendapat teror atau ancaman dari oknum untuk mengusik kelangsungan hidup mereka supaya mau melepaskan tanah tersebut. Hingga di akhir film, tidak nampak solusi dari kedua belah pihak terkait hutan adat yang akan dijadikan sebagai perusahaan kelapa sawit. Dengan kata lain ending film ini sengaja digantung dan itu sesuai dengan realita yang terjadi bahwa setiap konflik di tanah Papua selalu menjadi tanda tanya.Â