Mohon tunggu...
DOMINIKUS JECONIA PAUL DA IRY
DOMINIKUS JECONIA PAUL DA IRY Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Belakang Panggung

28 Januari 2024   19:45 Diperbarui: 1 Februari 2024   19:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gladi bersih pun berlalu, Waktunya untuk pulang ke rumah masing-masing. Tapi Nesto tidak langsung pulang. Nesto biasanya nongkrong di asrama putra.

               “Hei Nesto! Apa kabar?” Ades bicara. Lalu balaslah Nesto; “Eh baik Ades.” Ades balas lagi;

               “ Tadi P5 lu ngapain aja?” Sambung Nesto;

               “Oh, gw bagian musik Des” Balas Ades lagi; “Ooh, semangat ya Nes!” Setelah berbincang sedikit dengan Ades, Nesto dihampiri oleh teman sebangkunya, Paul.

“Nes, Belum pulang kah? Sahut Paul, lalu Nesto membalasnya; “Belum Ul, gw mau ke gereja dulu. Biasa” Sambung Paul

“Alah Crembo aja terus sampe punya anak mah, ijin aja geh sama dia pu ketua.” Lalu mereka berdua lanjut berbicara sampai bel asrama putra berbunyi.

               “Eh dah bel ni, sa duluan ya Nesto Ganteng” Lanjut Nesto pergi ke gereja. Sesampainya di gereja, Nesto menyiapkan peralatan untuk livestreaming Misa Harian. Setelah menjalani tugas, Nesto langsung pulang dan tidur. Keesokan harinya, Nesto berangkat ke sekolah dengan semangat setelah menyelesaikan tugas di gereja. Ia mengikuti serangkaian acara lustrum pada hari tersebut. Setelah acara pembuka selesai, tiba saatnya untuk penampilan kelas. Kelas 10D menampilkan kebudayaan Papua, diikuti oleh 10C dengan kebudayaan Sulawesi. Kemudian, kelas 10E tampil dengan kebudayaan Kalimantan, dan selanjutnya kelas 10A, kelas Nesto menampilkan budaya Sumatera. Sebelum kelas 10E selesai, Nesto memasuki ruang guru untuk mengatur musik. Nesto berbicara dalam hatinya

               “Gw gugup banget cuk, gimana yah? Takut salah aku cuk.” Sepertinya Nesto dalam keadaan gugup. Waktu tampil pun tiba, Walaupun Nesto tidak tampil, Nesto tetap gugup. Tapi Ia bisa melawan rasa gugupnya dengan berdoa. Lalu ia dibantu stage manager yang bernama Aurel. Disitu ia mengkode Nesto untuk kapan saja ia memulai musiknya. Lalu setelah selesai tampil, Nesto segera bergabung dengan teman-temannya untuk mengambil makan siang di kelas. Sesampainya di Kelas, 1 kelas pada bergembira karena penampilan bagus dan tugas projek P5 yang panjang.

               “Wooooooooooo! P5 selesai gaaaaaaaaaaays. Aaaaahaaaaaay!” Teriak Valentino dengan suara cemprengnya yang keras. Semua pun tambah bahagia dan tertawa karena aksi Valen yang menggelitik perutnya. Lalu Pak Marcus datang ke kelas sambil memberi selamat dan makan bersama murid-muridnya. Selesai makan, Pak Marcus mengajak satu kelas untuk foto bareng.

               “Geris, Tolong fotoin dong! Pake kamera punya Chocho.” Sahut Pak Marcus.

               “Oke. Siap! Tiga, dua, satu.” Sahut Geris. Lalu Chocho berterimakasih pada Geris dan melihat hasilnya. Sesudah foto bareng, mereka lanjut beres-beres dan piket. Sambil menunggu doa dari centre, Pak Marcus memberikan pengumuman untuk kelanjutan proyek P5. Sesudah doa, mereka bergegas pulang dan Istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun