Keadilan: Meskipun Bapak Eling menilai bahwa murid tersebut seharusnya bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet, dengan kesadaran sosial, ia juga dapat mempertimbangkan keadilan dalam memberikan konsekuensi. Bapak Eling dapat memikirkan apakah ada cara lain untuk membantu murid tersebut mengatasi tantangan yang dihadapinya tanpa mengorbankan nilai tugasnya.
Komunikasi Terbuka: Dengan kesadaran sosial, Bapak Eling dapat membuka komunikasi dengan murid tersebut. Ia dapat mendengarkan dengan empati dan mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami situasi murid tersebut. Melalui komunikasi yang terbuka, Bapak Eling dapat mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Dengan menggunakan kompetensi kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh, Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan lebih sensitif dan bijaksana. Ia dapat mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan murid atlet, serta mencari solusi yang adil dan mendukung bagi perkembangan murid tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H