2.2.a.4.1.c. Eksplorasi Konsep - Kasus 3
Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.
Pertanyaan refleksi.
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, ia menyadari bahwa salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan bahwa ia merasa lelah dan mengantuk karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai bahwa sebagai murid atlet, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya. Murid tersebut meminta keringanan atau kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah, namun Bapak Eling memutuskan untuk tidak menerima permintaan tersebut dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness). Berikut adalah alasan mengapa Bapak Eling dapat menggunakan kompetensi tersebut:
Empati: Dengan kesadaran sosial, Bapak Eling dapat mengembangkan empati terhadap murid yang berprestasi dalam kejuaraan renang. Ia dapat mencoba memahami perasaan lelah dan mengantuk yang dirasakan oleh murid tersebut akibat latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan.
Pemahaman Konteks: Dengan kesadaran penuh, Bapak Eling dapat memahami konteks dan tantangan yang dihadapi oleh murid atlet. Ia dapat mengenali bahwa murid tersebut telah berkomitmen untuk berprestasi dalam olahraga dan mungkin mengalami tekanan dan kelelahan yang berbeda dengan murid lainnya.
Keadilan: Meskipun Bapak Eling menilai bahwa murid tersebut seharusnya bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet, dengan kesadaran sosial, ia juga dapat mempertimbangkan keadilan dalam memberikan konsekuensi. Bapak Eling dapat memikirkan apakah ada cara lain untuk membantu murid tersebut mengatasi tantangan yang dihadapinya tanpa mengorbankan nilai tugasnya.
Komunikasi Terbuka: Dengan kesadaran sosial, Bapak Eling dapat membuka komunikasi dengan murid tersebut. Ia dapat mendengarkan dengan empati dan mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami situasi murid tersebut. Melalui komunikasi yang terbuka, Bapak Eling dapat mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Dengan menggunakan kompetensi kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh, Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan lebih sensitif dan bijaksana. Ia dapat mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan murid atlet, serta mencari solusi yang adil dan mendukung bagi perkembangan murid tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H