Mohon tunggu...
Dominica PutriKartika
Dominica PutriKartika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa kelas 12

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Korupsi Menjadi Kebiasaan Turun Temurun di Indonesia?

16 November 2022   22:06 Diperbarui: 16 November 2022   22:06 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Tidak ada nya hukuman mati bagi koruptor
Wacana ada nya hukuman mati bagi para koruptor pernah disarankan bagi Indonesia, namun pada kenyataannya hal ini tidak pernah terjadi, ini disebabkan karena hukuman mati dianggap tidak efektif dan dianggap merenggut hak seseorang sehingga koruptor akan terus merajalela karena tidak ada hukuman berat yang menghantui mereka.

Kebiasaan-kebiasaan di atas yang menyebabkan korupsi menjadi budaya turun menurun hingga saat ini. Apabila lingkungan di sekitarnya menciptakan kenyamanan dan keamanan untuk berperilaku korupsi maka, akan besar kemungkinan perilaku korupsi akan diwarisi ke generasi berikutnya. 

Ringannya hukuman bagi tersangka koruptor ini tidak menimbulka efek jera bagi koruptor, berdasarkan data rata-rata hukuman koruptor di Indonesia pada 2020 hanya 3 tahun penjara. Selain itu sejak zaman dahulu para penjajah dan para pendahulu sudah mengenalkan dan mengajarkan perilaku korupsi. 

Hukum di Indonesia ibaratkan pisau pada bagian yang tajam mengarah ke bawah sedangkan bagian yang tumpul mengarah ke atas, hal ini di contoh kan dengan seorang yang mencuri bambu dijatuhi hukuman 5 tahun penjara sedangkan, seseorang yang melakukan korupsi hanya dijatuhi 3 tahun penjara. Korupsi seolah-olah telah menjamur di Indonesia sejak zaman dahulu. 

Keserakahan dan ketamakan menjadi penyebab utama korupsi, dimana keberhasilan serta kesuksesan dipandang dari apa yang dimiliki sehingga, orang akan berlomba-lomba untuk meraih kesuksesan tersebut walaupun dengan cara yang salah dan kotor, ditambah dengan lemahnya penegakan hukum maka korupsi akan terus ada dan akan jadi budaya. Nilai-nilai kejujuran dan kebenaran mulai terkikis dalam masyarakat akibat korupsi. 

Korupsi bukan hanya perkara individu melainkan peran sistem yang kuat. Korupsi saat ini diibaratkan dengan pohon besar dengan akar yang kuat yang akan diwariskan dari generasi ke generasi.

Lalu apa yang harus kita lakukan, apa kita hanya tinggal diam saja? Tentu tidak. Jangan mau negara kita dikuasai oleh para oknum licik yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Berikut beberapa upaya yang dapat kita lakukan mulai dari diri sendiri :

1. Memperkuat sikap anti korupsi dalam diri sendiri
2. Tidak menjadi pribadi yang konsumtif
3. Menerapkan sikap jujur dan tanggung jawab
4. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
5. Menanamkan sikap nasionalis dan cinta tanah air.

Pencegahan korupsi tidak bisa hanya dilakukan oleh individu saja, melainkan perlu keterlibatan semua warga masyarakat untuk mengatasi korupsi. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi korupsi :

1. Menegakan hukum berkaitan dengan korupsi
2. Memperbaiki sistem yang ada
3. Meningkatkan pengawasan terhadap birokrasi pemerintahan dan sistem
4. Meningkatkan dan memperluas sosialisasi terkait pendidikan anti korupsi baik secara formal maupun non forrmal
5. Bersedia menerima dan memperoses kasus korupsi yang ada.


Mari bersama kita wujudkan Indonesia bebas korupsi, bersama kita maju untuk melawan korupsi. Tidak ada kata terlambat selama kita masih terus berjuang untuk memberantas kasus korupsi. Indonesia maju Indonesia bebas korupsi.

Dikutip dari: transparencyfiji.org
Dikutip dari: transparencyfiji.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun