Mohon tunggu...
Dombel Door
Dombel Door Mohon Tunggu... Penulis - Konten Manajer Katapublik

Penulis yang manis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Regulasi Keberlanjutan IHT yang Dilupakan Tiga Capres dalam Sawala Perdana

14 Desember 2023   22:17 Diperbarui: 15 Desember 2023   03:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani tembakau - Foto: Kompas.com

Ada petani tembakau, buruh pelinting riokok, tenaga ahli, pengiklan, distributor, hingga pedagang kecil yang menjual rokok. Semua mendapatkan pekerjaan dari situ untuk hidupnya.

Bila saja ketiga capres dalam debat perdana berani menyebutkan apa saja regulasi untuk keseimbangan IHT di masa depan, dapat dipastikan bakal membawa ketenangan untuk kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional.

Terganggunya keberadaan IHT karena tidak didukung penegakan hukum yang seimbang akan berpotensi menurunkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini bergantung ekonominya pada sektor tersebut.

Imbas besarnya: muncul pengangguran besar-besaran dan hilangnya belasan persen andil pemasukan ekonomi Indonesia. Secara sisi sosial dan ekonomi menjadi lumpuh sebab tidak adanya penegakan hukum yang baik untuk keberadaan IHT.

Anies, Prabowo, dan Ganjar, malah dalam debat perdana lupa pada keberlangsungan IHT. Yang seharusnya juga memerlukan produk hukum positf agar keberadaannya tetap bermanfaat.

Padahal: IHT bagian yang 'cantik' dalam kampanye para capres selama ini di Indonesia. Namun justru IHT tak dihiraukan aspirasinya yang memerlukan jaminan produk hukum positif dari para capres.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun