Mohon tunggu...
Domas CahyaAnggraeni
Domas CahyaAnggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Hai~ Welcome~

Dibuat guna memenuhi tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Bahasa Indonesia

26 November 2020   19:50 Diperbarui: 26 November 2020   19:54 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak   : Aku mau mainan itu titik. Gak mau tau Bapak atau Ibu harus bisa membelikannya!

Pada kasus pertama, pesan yang dilontarkan sang anak terkesan memaksa dan tidak memiliki sopan santun. Bisa kita lihat bahwa sekarang banyak sekali orang tua yang membiarkan anak-anaknya untuk menggunakan kata "Aku" daripada "Saya" atau namanya sendiri. Ada baiknya orang tua mengajarkan kebiasaan berbahasa secara santun, seperti kasus kedua.

Kasus secara lisan 2

Anak   : Bapak, Ibu... Kemarin Nita melihat mainan Andini bagus sekali, apakah Nita boleh memilikinya juga? Jika Bapak dan Ibu tidak membelikan tidak apa-apa

Pada kasus kedua, sang anak lebih halus dalam berbicara dan terkesan tidak memaksa. Kurang lebih, seperti inilah kesantunan berbahasa yang harus dimiliki anak-anak sedari dini. Terlebih, pendidikan yang paling pertama yang didapatkan oleh seorang anak adalah pendidikan dari keluarga. Maka, orang tua memiliki kewajiban dalam mendidik anak-anaknya, khususnya kesantunan berbahasa, baik kepada orang tuanya maupun orang-orang di sekitarnya. Jika ditemukan kasus seorang anak yang melanggar kaidah kesantunan berbahasa, maka pendidikan bahasa dari lingkungan keluarga dapat dipertanyakan.

Begitu juga dalam penerapan di lingkungan kampus. Ketika mahasiswa berada di lingkungan akademis, diperlukan kesantunan berbahasa khususnya kepada orang-orang yang wajib kita hormati, seperti dosen, staff kampus, dan petinggi-petinggi kampus. Ada baiknya mahasiswa menggunakan ragam bahasa formal dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mahasiswa yang dapat memposisikan diri dalam menggunakan ragam bahasa yang tepat menggambarkan bahwa ia menghargai seseorang yang ia ajak bicara, khususnya dosen. Dalam beberapa kasus ditemukan banyak sekali kesalahan dalam berkomunikasi dengan dosen baik melalui lisan maupun tulisan.

Kasus secara lisan 1

Mahasiswa     : Pak, aku mau bimbingan untuk skripsi. Bapak punya waktu luang?

Dengan pemilihan kata sapaan "Aku" dan kata kerja "mau" sudah menggambarkan bahwa kalimat yang dilontarkan mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan kaidah kesantunan berbahasa. Ada baiknya pemilihan kata tersebut dirubah.

Kasus secara lisan 2

Mahasiswa     : Assalamualaikum, Bapak/Ibu Dosen, maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu. Saya (nama, rombel, angkatan) bermaksud untuk menyusun jadwal bimbingan skripsi saya dengan Bapak/Ibu. Apakah Bapak/Ibu berkenan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun